INILAH.COM, Jakarta - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Indonesia
Corruption Watch (ICW) meraih peringkat ke-24 di dunia sebagai
"think-tank" (lembaga peneliti) yang giat mendorong transparansi dan
tata kelola pemerintahan yang baik. Peringkat ke-24 dalam kategori
"Transparency and Good Governance Think-Tanks" itu dikemukakan oleh
Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat.
"ICW
mengucapkan terima kasih kepada publik dan pihak-pihak yang selama ini
bekerja sama dengan ICW dalam kerja-kerja antikorupsi," kata Koordinator
ICW Danang Widoyoko dalam rilis yang terdapat dalam situs ICW, di
Jakarta, Kamis (14/2/2013).
Menurut dia, kerja sama dengan
berbagai pihak antikorupsi itu telah meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya masyarakat kritis yang antikorupsi antara lain dengan
melalui penelitian dan kampanye sejak ICW berdiri pada 1998.
Indeks
tersebut dibuat dari hasil survei internasional yang dilakukan oleh
Think-Tank and Civil Society Program yang digagas Fakultas Hubungan
Internasional Universitas Pennsylvania.
Penelitian itu melibatkan
lebih dari 1.950 akademisi, donor publik dan privat, pembuat kebijakan,
dan wartawan yang membantu memeringkat lebih dari 6.500 think tank yang
berasal dari seluruh dunia dengan menggunakan 18 kriteria.
Tujuan
pemeringkatan ini adalah untuk membantu meningkatkan profil dan
performa para think tank sembari menekankan pentingnya kerja mereka
untuk pemerintah dan masyarakat di berbagai negara di dunia.
"Think
tanks" adalah organisasi yang menghasilkan riset yang berorientasi
kepada kebijakan, analisis, dan saran mengenai isu-isu dalam negeri dan
internasional dalam usaha untuk memudahkan para pembuat kebijakan dan
masyarakat mengetahui keputusan terkait isu kebijakan publik. Sedangkan
"think tanks" itu sendiri dapat diafiliasikan dengan pemerintah, partai
politik, kelompok kepentingan, dan LSM. [ANT]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar