Rivki - detikNews
Jakarta - - Kementerian Kesehatan akan membangun sistem informasi antar RS untuk memudahkan petukaran informasi real time.
Salah satu tujuannya untuk bisa mengetahui secara cepat ketersediaan
ruang perawatan di setiap RS sehingga pasien tidak membuang waktu
mencarinya seperti yang dialami bayi Dera.
"Kita belajar dari kasus ini dan sekarang sedang dikembangkan, di seluruh DKI Jakarta akan terjalin online communication," ujar Menkes Nafsiah Mboi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta, Selasa (19/2/2013).
Nafsiah
mengatakan, pasien hanya cukup menelpon ke satu nomor untuk mencari RS
yang bisa melayani penyakit pasien. Sistem demikian akan berlaku pada
seluruh RS baik pemerintah maupun swasta.
"Untuk saat ini dikembangkan di DKI Jakarta dulu, nanti kita akan kembangkan ke RS daerah- daerah," jelasnya.
Dia
juga mengapresiasi tindakan Pemprov DKI Jakarta yang responsif
menangani kasus ini. Pihaknya juga akan melakukan evaluasi terkait kasus
bayi Dera.
"Saya ucapkan terimakasih kepada Pemprov DKI Jakarta karena responsif dengan hal ini," sambung Nafsiah.
Seperti diberitakan sebelumnya, Dera yang lahir kembar dengan Dara
melalui operasi cesar dinyatakan sakit. RS asal kemudian merujuk agar
Dera dibawa ke rumah sakit lainnya dengan peralatan medis yang lengkap.
Orang
tuanya kemudian mendatangi sejumlah rumah sakit pemerintah dan swasta.
Namun tidak ada yang menerima perawatan dera dengan alasan ruang ICU
penuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar