Jakarta (ANTARA
News) - Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Akhmad Kusaeni menilai
komunikasi politik yang dibangun pemerintah kepada masyarakat melalui
peranan media massa perlu dirombak total.
"Selama ini komunikasi politik yang dibangun pemerintah kurang
`ngefek` (berpengaruh), tidak `nendang`, padahal pemerintah punya sumber
daya dan sumber dana yang besar," kata Akhmad Kusaeni pada acara
diskusi tentang "Mencari Model Komunikasi Politik Pemerintah yang
Efektif Hingga 2014" di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu.
Dia menambahkan, aktor non-pemerintah bahkan bisa membangun
komunikasi melalui media massa yang jauh lebih efektif dibandingkan
pemerintah.
"Contohnya, aspirasi dan kritik yang disampaikan aktor
non-pemerintah lebih sering tampil di media massa dibandingkan dengan
pejabat pemerintah yang seharusnya menjadi `news maker`," katanya.
Menurut dia, sistem komunikasi pemerintah tidak fokus, sehingga
belum ada sinergitas dalam menyampaikan informasi ke publik.
"Contohnya, saat presiden turun tangan dalam menyelamatkan Partai
Demokrat, berita yang banyak muncul di media massa adalah `Presiden
Tidak Fokus Mengurusi Negara dan Hanya Fokus Mengurusi Partai`,"
tuturnya.
Padahal, menurut Kusaeni, hal itu bisa diminimalisasi dengan
"mengerahkan" para menteri di kabinet untuk "membela" presiden secara
serentak melalui pernyataan di media massa yang menjelaskan bahwa
meskipun tengah mengurusi partai, namun presiden tetap fokus pada
masalah kenegaraan.
Kusaeni, juga mengkritik mengenai minimnya informasi mengenai hasil
sidang kabinet yang seharusnya perlu diwartakan secara lengkap kepada
masyarakat.
"Seharusnya setelah sidang kabinet berlangsung ada pejabat
berwenang yang menjelaskan secara rinci mengenai hasil sidang kabinet
itu apa, dan tidak membiarkan para jurnalis yang bertugas di lokasi
malahan mengejar para menteri untuk mencari berita lain yang tidak ada
kaitannya sama sekali dengan hasil sidang kabinet, pada akhirnya kasihan
masyarakat karena tidak mendapatkan informasi yang lengkap," paparnya.
Selain itu, dia juga merekomendasikan agar para juru bicara di
pemerintahan memiliki tingkatan eselon yang cukup tinggi, agar lebih
memiliki kapasitas dalam menjawab berbagai hal yang ingin diketahui oleh
publik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar