Endro Cahyo - detikNews
Jakarta - Tiap memasuki bulan Ramadan, pendonor di
Palang Merah Indonesia (PMI) cenderung menurun hingga 80 persen. PMI pun
menjemput bola dengan menyebar mobil-mobil donor di 18 masjid besar dan
mal-mal. Mobil-mobil itu melayani pendonor setelah buka puasa.
Ketua
Umum PMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan kebutuhan darah di seluruh
Indonesia 50 ribu kantong darah per hari. Sedangkan di Jakarta saja,
1.000 kantong darah per hari. Padahal PMI DKI Jakarta melayani 120 RS
umum dan swasta yang berada di Jakarta.
"Kalau hari biasa saja,
di Kramat ini rata-rata 200-300 orang yang donor darah di sini. Tapi di
bulan puasa selalu turun pendonornya. Sekarang bisa dilihat, agak sepi
kan? Itu bisa 20-an kalau puasa begini," jelas JK saat meninjau Kantor
PMI DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2013).
Stok darah untuk DKI Jakarta ada 7 ribu seminggu. Untuk mempertahankan jumlah stok darah, imbuh JK, PMI akan menjemput bola.
"Pada
minggu kedua biasanya persediaan turun. Karena itu kita imbangi dengan
(donor waktu) malam. Yang kita lakukan donor darah malam abis tarawih
kita menyediakan 18 bus atau di mal-mal, jadi kita tiap malam bisa
melayani 17 masjid. Karena itu masjid-masjid besar yang bersedia, kita
bisa donor darah di situ habis tarawih," jelas JK.
JK
memperkirakan, bila mobil donor PMI beroperasi 18 masjid besar itu, tiap
masjid diperkirakan bisa mengumpulkan 20-50 pendonor. Cara ini
diperkirakan bisa mencukupi stok darah hingga Lebaran.
Mantan Wapres ini tak lupa mengimbau bagi warga yang tidak berpuasa agar tetap mendonorkan darahnya.
"Bagi
yang tidak berpuasa, yang nonmuslim kita harapkan supaya lebih rutin.
Setiap hari Minggu gereja-gereja kita datangi. Kita tingkatkan donor
bagi yang tak puasa agar tetap donor," jelas JK.
JK sempat
berkeliling meninjau persediaan stok darah di kantor PMI DKI Jakarta. JK
berbincang dengan beberapa pendonor darah, menyemangati dan
mengapresiasi mereka.
"Gimana Pak? Sudah berapa kali?" tanya JK pada pendonor. JK juga mengobrol dengan petugas PMI DKI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar