INILAH.COM, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
mengakui bahwa kenaikan bahan bakar minyak (BBM) menyulitkan masyarakat
apalagi pada bulan Ramadan.
"Tentu dengan kenaikan harga BBM yang terjadi beberapa saat lalu, meski semua tahu bahwa kenaikan harga BBM itu solusi dan memang harus dilakukan untuk kebaikan semua, tapi dampaknya tetap ada. Misalnya kenaikan harga maupun kenaikan transportasi," jelas SBY, Senin (8/7/2013).
Dengan situasi seperti ini, SBY mengatakan bahwa perlu kerja keras dari pemerintah untuk melayani dan tidak merepotkan masyarakat di tengah kesulitan-kesulitan.
"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh jajaran pemerintah dan semua unit usaha untuk benar-benar memberikan perhatian, bantuan dan layanan yang lebih dibanding tahun lalu. Mari kita ringankan bebannya," jelas SBY.
SBY mengaku, pada liburan kemarin sempat melakukan sidak. Dia melihat kondisi dan keadaan harga bahan pokok di pasar. "Kemarin pada libur saya cari tahu harga-harga yang sehari-hari harus dipenuhi warga kita terutama masyarakat kita, termasuk golongan kurang mampu," kata SBY.
SBY mengaku bahwa dia menimbang-nimbang harga yang dia peroleh dari sidaknya itu. Sehingga, bisa menimbang-nimbang seberapa berat kesulitan masyarakat pada Ramadan ini.
"Saya coba hitung penghasilan mereka berapa, harga itu berapa dan seterusnya. Maka sekali lagi, mari kita berikan perhatian yang sungguh-sungguh dan respon kebijakan yang juga tepat agar saudara-saudara kita dapat kita bantu dan ringankan bebannya, terutama di bulan puasa," tandas SBY. [mvi]
"Tentu dengan kenaikan harga BBM yang terjadi beberapa saat lalu, meski semua tahu bahwa kenaikan harga BBM itu solusi dan memang harus dilakukan untuk kebaikan semua, tapi dampaknya tetap ada. Misalnya kenaikan harga maupun kenaikan transportasi," jelas SBY, Senin (8/7/2013).
Dengan situasi seperti ini, SBY mengatakan bahwa perlu kerja keras dari pemerintah untuk melayani dan tidak merepotkan masyarakat di tengah kesulitan-kesulitan.
"Oleh karena itu, saya mengajak seluruh jajaran pemerintah dan semua unit usaha untuk benar-benar memberikan perhatian, bantuan dan layanan yang lebih dibanding tahun lalu. Mari kita ringankan bebannya," jelas SBY.
SBY mengaku, pada liburan kemarin sempat melakukan sidak. Dia melihat kondisi dan keadaan harga bahan pokok di pasar. "Kemarin pada libur saya cari tahu harga-harga yang sehari-hari harus dipenuhi warga kita terutama masyarakat kita, termasuk golongan kurang mampu," kata SBY.
SBY mengaku bahwa dia menimbang-nimbang harga yang dia peroleh dari sidaknya itu. Sehingga, bisa menimbang-nimbang seberapa berat kesulitan masyarakat pada Ramadan ini.
"Saya coba hitung penghasilan mereka berapa, harga itu berapa dan seterusnya. Maka sekali lagi, mari kita berikan perhatian yang sungguh-sungguh dan respon kebijakan yang juga tepat agar saudara-saudara kita dapat kita bantu dan ringankan bebannya, terutama di bulan puasa," tandas SBY. [mvi]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar