BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 06 Juni 2011

Calon Kuat Hakim Agung, Dari Gayus Lumbuun Hingga Adik Ketua KPK

Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Di tengah gonjang-ganjing kasus suap hakim, Komisi Yudisial (KY) akan memilih 10 hakim agung yang akan duduk di Mahkamah Agung (MA). Setelah melewati berbagai ujian, KY memeras 70 calon menjadi beberapa gelintir saja sebelum diajukan ke DPR untuk dipilih.

"Siang ini kami akan mengumumkan siapa saja yang lolos seleksi tahap II (ujian tertulis)," ucap Jubir KY, Asep Rahmat Fajar saat berbincang dengan detikcom, Senin, (6/6/2011).

Beberapa di antara calon hakim agung tersebut, terdapat nama Andi Samsan Nganro. Publik pernah dikagetkan oleh putusan Andi saat mengabulkan gugatan perkara parkir saat dia menjadi hakim di PN Jakarta Pusat, 2007 silam. Lewat putusannya, dia mengharuskan pengelola parkir mengganti setiap kendaraan yang hilang dengan sejumlah uang.

Selanjutnya, terdapat nama Cicut Sutrisno, kini Dirjen Badan Peradilan Umum MA. Cicut dikenal publik saat menjadi Ketua Majelis Hakim perkara kematian Akitivis HAM Munir. Dalam pertimbangannya, Cicut menilai Pollycarpus bersalah karena telah melakukan serangkaian pembunuhan berencana sehingga mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang bernama Munir.

"Terdakwa terbukti bersalah dengan turut serta melakukan pembunuhan berencana. Karena itu, terdakwa dijatuhi hukuman 14 tahun dikurangi masa tahanan dan memerintahkan terdakwa untuk tetap menjalani masa tahanan," ujar Cicut kala itu.

Nama selanjutnya terdapat Sekretaris MA, Rum Nessa. Sebagai sektretaris, di kalangan dalam MA, Rum Nessa sangat dikenal. Meski dia gagal mencalonkan diri jadi calon hakim agung pada tahun lalu, kini dia mendaftar lagi. Padahal, tahun lalu dia gagal dalam tahap wawancara untuk mengkonfirmasi laporan terhadap rekam jejaknya. Masih dari kalangan dalam MA, panitera MA, Suhadi pun masuk dalam daftar calon hakim agung. Suhadi meniti karier sebagai panitera dari nol.

Nama selanjutnya terdapat Djazimah Muqoddas yang juga adik ketua KPK, Busyro Muqodas. Saat ini Djazimah adalah hakim di Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta.

Dari kalangan politisi, muncul nama Gayus Lumbuun. Sebagai politisi PDIP, dia menyandang status lain yaitu pengacara dan guru besar. Jika dia bergabung dengan MA, maka Gayus menyusul anaknya yang terlebih dahulu telah menjadi hakim karier. Saat ini anak Gayus tersebut bertugas di sebuah pengadilan negeri di Banten. Adapun anak perempuan Gayus, menjadi pengacara dan sebagai penerus kantor lawfirm ayahnya tersebut.

"Jika masyarakat punya informasi tentang para calon hakim agung, silahkan laporkan ke KY untuk bahan pertimbangan dalam memutuskan siapa saja yang layak menjadi hakim agung," pinta Asep.
 

Tidak ada komentar: