BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 19 Juni 2011

Dispen TNI AD: Prada Agiopan Tewas Diduga Akibat Tindakan Senior dan Komandan Kompi foto

Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Anggota TNI Batalyon 134 Batam Prada Agiopan diduga tewas di tangan komandannya pada Sabtu (18/6) kemarin di tempat tugas. Kadispen TNI AD Brigjen Wiryantoro membenarkan adanya kekerasan yang dilakukan kepada Prada Agiopan.

"Diduga yang bersangkutan meninggal karena ada tindakan oleh senior dan komandan kompinya. Tindakan itu berlebihan, tapi sudah kita urus semua," ujar Wiryantoro kepada detikcom, Minggu (19/6/2011).

Menurut Wiryantoro, Prada Agiopan adalah anggota yang sering melakukan pelanggaran disiplin. Kemudian para senior dan komandan kompi memberikan tindakan, namun tindakan tersebut dinilai berlebihan karena menyebabkan tewasnya Agiopan.

"Yang bersangkutan memang sering melakukan tindakan indisipliner, tetapi tetap akan kita proses semua seniornya termasuk komandan kompinya. Ini untuk mengetahui mereka bersalah atau tidak dalam kasus ini," imbuhnya.

Agiopan tewas di baraknya di Kompi C Batalyon 134 Natuna. Jenazah lantas dibawa pulang ke Pekanbaru pada Minggu (19/6/2011). Jasad Agiopan tiba di Bandara Sultan Syarif Kasim Pekanbaru pada pukul 15.00 WIB.

Pihak keluarga menuntut komandan kompi untuk bertanggung jawab dalam masalah ini. Suasana penjemputan jenazah yang dilakukan oleh Korem Wirabima Pekanbaru pun hingar bingar oleh teriakan dan jeritan tangis keluarga. Sejumlah anggota TNI mencoba menenangkan keluarga. Di hadapan keluarga, sejumlah anggota TNI dan polisi militer menyebut akan mengusut kasus ini hingga tuntas.

Saat ini jenazah telah dibawa dari ruang kargo menuju kediamannya di Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru. Menurut keluarga, Agiopan yang baru berdinas sekitar 2 tahun itu akan segera dimakamkan.

Informasi yang dihimpun dari keluarga, Agiopan beberapa hari tidak masuk barak dengan istilah TNI TK alias tanpa keterangan. Ketika masuk kembali ke barak, diduga komandan kompi C 134 'memberi hukuman'. Setelah itu, korban diserahkan kepada seniornya dan diduga 'hukuman' pun dilakukan oleh seniornya.

"Adik saya mati di tangan komandannya," ujar seseorang yang mengaku sebagai keluarga Agiopan di Bandara Sultan Syarif Kasim, Pekanbaru.

Sementara itu, seorang anggota TNI meminta wartawan keluar dari ruang kargo. "Nanti akan ada keterangan dari pimpinan Korem," janjinya.
 

Tidak ada komentar: