BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 22 Juni 2011

Marty: Arab Saudi Akui Lalai

Pemerintah Indonesia melayangkan nota protes kepada Pemerintah Arab Saudi terkait Ruyati.

VIVAnews - Pemerintah Indonesia melayangkan nota protes kepada Pemerintah Arab Saudi terkait hukuman mati yang dijatuhkan kepada tenaga kerja Indonesia, Ruyati. Nota protes diberikan melalui surat resmi yang diberikan melalui Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi.
"Untuk menyampaikan protes dan kekecewaan kita tentang pelaksanaan eksekusi yang tidak sesuai prosedur dan tata krama dan kebiasaan internasional," kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa, di Istana Presiden, Rabu 22 Juni 2011

Marty membenarkan, pemerintah Arab Saudi telah menyampaikan penyesalannya. "Kepada kami tadi, beliau menyampaikan bahwa mereka intinya lalai," kata Menlu.
Kelalaian tersebut, Menurutnya, dengan tidak menyampaikan pemberitahuan hukuman mati yang akan dijatuhkan kepada pemerintah Indonesia.
Marty menuturkan, seseorang yang dikenakan hukuman mati, tentu harus diinformasikan kepada perwakilan negara asal. Namun, ia tidak memastikan, kelalaian tersebut karena unsur kesengajaan atau bukan. "Saya tidak tahu, mereka mengakui mereka memang tidak melaksanakan apa yang harusnya mereka lakukan," kata dia.

Dari surat tersebut, kata Marty, diharapkan ada penekanan kasus Ruyati tidak akan terulang kembali. "Ini bisa dicapai dengan adanya pengaturan atau ketentuan yang disebut pemberitahuan kekonsuleran yang wajib," ujar Menlu.
Selain itu, Menlu menambahkan, juga ada perjanjian di bidang ketenagakerjaan yang memuat mekanisme perlindungan tenaga kerja Indonesia. (adi)

Tidak ada komentar: