BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 03 Maret 2012

Dinilai Menyakiti Harifin, Ini Dia Jawaban Ketua MK Mahfud MD

Andi Saputra - detikNews

Jakarta Mantan Ketua Mahkamah Agung (MA), Harifin Tumpa merasa tersakiti dengan pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD. Saat itu, Mahfud MD menyatakan penegak hukum telah gagal total dalam menciptakan peradilan yang bersih dan masyarakat tidak lagi menghargai hakim.

Pernyataan ini dilontarkan Mahfud pada tahun 2011 menanggapi penangkapan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus) oleh KPK karena kedapatan menerima suap Rp 250 juta. Dan ternyata pernyataan ini menyakiti Harifin.

Lantas apa tanggapan Mahfud terhadap Harifin? "Dia pejabat yang paling lama berkecimpung di birokrasi penegakan hukum. Wajar kalau dia sentimentil dan romantis," kata Mahfud dalam pesan pendeknya kepada detikcom, Jumat (2/3/2012).

Ungkapan hati Harifin ini dimuat dalam buku biografi "Pemukul Palu dari Delta Sungai Walanea" halaman 296 yang ditulis oleh Sekretaris MA, Nurhadi. Berikut isi utuh SMS dari Ketua MK tersebut:

"Bagi saya itu kesan yang sah saja dikemukakan oleh Pak Harifin. Saya tidak keberatan sama sekali dengan ungkapan perasaan Pak Harifin itu. Dia pejabat yang paling lama berkecimpung di birokrasi penegakan hukum. Wajar kalau dia sentimentil dan romantis. Gaya penulisan sebuah memoar (buku biografi-red), kan memang seperti itu.

Saya sering mengritik begitu ke lembaga lain. Seperti kepada Komisi Yudisial (KY), kepada Presiden, kepada menteri, kepada DPR, kepada KPK. Para pejabat yang saya kritik tidak apa-apa tuh. Saya pernah berpolemik dengan Jampidsus Marwan Effendi atau dengan Dipo Alam. Tapi hubungan kami baik-baik saja, tidak ada yang terluka hati.

MK juga sering dikritik habis, tapi saya biasa-biasa saja. Malah yang ngritik saya mintai tolong untuk membersihkan MK. Memangnya mengapa kalau dikritik atau mengkritik?

Marzuki Alie pernah mengatakan MK kekuasaannya seperti Tuhan, dan ada orang DPR yang mengatakan MK lebih baik bubar. Tapi saya dan teman-teman di MK tak pernah mempersoalkan. Saya dan Marzuki Alie merasa biasa saja. Selalu bergurau kalau ketemu dan saling telepon kalau ada cerita-cerita di balik berita.

Jadi saya tak merasa ada ganjalan di hati dengan Pak Harifin. Saya dengan tulus mengucapkan selamat purna tugas kepada beliau.

Saya adalah pejabat generasi baru yang tidak setuju dengan ewuh pakewuh atau rikuh sehingga tidak mau mengkritik lembaga lain dengan alasan etika jabatan. Etika menurut siapa? Bagi saya kita harus berani saling mengkritik untuk perbaikan. Saya sering mengkritik dan sering dikritik. Mengkritik atau dikritik itu bukan kejahatan tapi sumber kemajuan. Saya hormati memoar Pak Harifin, tak ada yang perlu diklarifikasi."

Tidak ada komentar: