Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Komnas HAM masih terus melakukan pengumpulan
bahan penyelidikan terkait penyerangan LP Cebongan, Sleman, Yogyakarta,
Sabtu dua pekan lalu. Guna melengkapi berkas penyelidikan, Komnas
jadwalkan pertemuan dengan Panglina TNI dan Kapolri.
Ketua Komnas
HAM Siti Nurlaila mengatakan, pertemuan adalah untuk mengklarifikasi
temuan-temuan Komnas HAM di lokasi kejadian saat mengunjungi LP
Cebongan, Sleman, beberapa hari lalu.
"Kita sedang berkoordinasi
dengan Panglima TNI untuk melakukan pertemuan. Kemungkinan Jumat ada
pertemuan dengan Panglima TNI," kata Nurlaila saat berbincang dengan
detikcom, Senin (1/4/2013) malam.
Pihak Komnas HAM meminta
Panglima TNI untuk menghadirkan jajaran TNI Angkatan Darat guna
melakukan korscek data terkait insiden berdarah yang terjadi Sabtu 23
Maret 2013 lalu, mulai dari Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal
TNI Pramono Edhie Wibowo, Pangdam IV Diponegoro sebagai pemegang
teritorial di wilayah Yogyakarta, pihak Korem, Kodim, hingga Koramil.
"Hasil
temuan di lapangan, kita mengkonfirmasi, mengklarifikasi, meminta
keterangan tambahan dari yang belum didapat di lapangan," terangnya.
Namun,
Nurlaila menolak untuk memberikan rincian materi yang akan dibahas dan
diklarifikasi tersebut. "Tunggu hasilnya," elak Nurlaila.
Sehari
sebelum bertemu dengan Panglima TNI, Komnas HAM juga jadwalkan pertemuan
dengan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Pertemuan sendiri bertujuan
sama, mengklarifikasi temuan tim Komnas di lapangan.
"Jadi, nanti
dari para pihak kalau sudah lengkap keterangan yang didapat akan
dianalisa temuan tersebut, dari analsia akan dikeluarkan rekomendasi,
kalau masih kurang kita kembangkan penyelidikan lebih lanjut," paparnya.
Meski belum jelas ada keterlibatan pihak militer dalam insiden
yang menewaskan empat tahanan titipan Polda DIY, Nurlaila berharap
seluruh pihak terus memantau proses persidangan Mahkamah Militer.
"Misalnya
pelakunya TNI di Undang-undang peradilan militer dan masuk Mahkamah
Militer, jadi memang harus dikawal proses persidangannya itu bahwa
memang betul ada putusan yang jelas , harus terbuka," jelas Nurlaila.
"Karena ini pertaruhan negara, karena yang diserang adalah lembaga negara, apalagi pihak TNI bagian dari keamanan," imbuhnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar