Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Pasca gempa bumi berkekuatan 6,2 SR di Aceh
pada Selasa (2/7) kemarin, warga sekitar menjadi panik dan takut akan
meletusnya Gunung Burni Terlong di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi
Aceh. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan, kondisi
gunung merapi aktif tersebut hingga kini tetap normal, tidak meletus.
"Kondisi
gunung normal, tidak ada pengaruh terhadap gempa," ujar Kepala Pusat
Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada detikcom,
Rabu (3/7/2013).
BNPB pun mengimbau agar warga tetap tenang.
Sementara itu, lanjut Sutopo, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi (PVMBG) tetap melakukan pemantauan aktifitas gunung
tersebut.
"Warga diharapkan tetap tenang. Sejauh ini tidak ada peningkatan aktifitas," kata Suotopo.
Gempa
berkekuatan 6,2 SR yang mengguncang bumi Aceh terjadi pada Selasa (2/7)
siang. Gempa tersebut berpusat di 35 km dari Kabupaten Bener Meriah,
Aceh, dengan kedalaman 10 km.
Pakar gempa LIPI Dr Danny Hilman
Natawidjaja menganalisa bahwa gempa itu terjadi karena pergeseran
Patahan Sumatera atau Semangko. Ada 2 patahan besar yang sejajar
memanjang di Pulau Sumatera.
Patahan pertama adalah Zona
Subduksi yang memanjang di laut Samudera Hindia sepanjang bagian barat
Sumatera. Pergeseran Zona Subduksi ini yang menyebabkan gempa dan
tsunami di Aceh tahun 2004.
"Yang jelas secara umum gempa itu
bukan hal yang istimewa. Di situ sudah ratusan tahun nggak ada gempa
besar, skala gempanya sekitar 6 SR. Apakah memang tipikalnya begitu atau
energinya belum keluar ya belum tahu," kata Danny yang meneliti
mengenai Patahan Sumatera dan Zona Subduksi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar