New York (ANTARA
News) - Harga minyak dunia turun tipis pada Senin (Selasa pagi WIB),
tetapi kekhawatiran atas meningkatnya kekerasan setelah kudeta militer
di Mesir mempertahankan pasar kuat.
Kontrak utama New York,
minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk
pengiriman Agustus, turun tipis 8,0 sen menjadi ditutup pada 103,14
dolar AS per barel.
Reuters melaporkan, di London minyak mentah
Brent North Sea untuk penyerahan Agustus turun 29 sen menjadi menetap di
107,43 dolar AS per barel.
Harga minyak telah melonjak pada pekan lalu, dengan WTI bertambah
6,5 persen dan Brent naik 5,0 persen, karena memburuknya situasi
keamanan di Mesir meningkatkan kekhawatiran atas kemungkinan gangguan
pasokan dari Timur Tengah.
Meskipun bukan pengekspor utama minyak mentah, Mesir adalah jalur
penting bagi pengiriman minyak Timur Tengah melalui Terusan Suez dan
Sumed Pipeline.
Sementara itu, laporan pekerjaan AS Juni pada Jumat, menunjukkan
perbaikan moderat tetapi lebih baik dari perkiraan, mendorong
kepercayaan lebih besar dalam ekonomi AS dan permintaan energi AS.
Senin menambah sedikit berita ekonomi segar terhadap keadaan, dan
meningkatnya kerusuhan di Mesir mempertahankan fokus para pedagang.
Lima puluh satu loyalis presiden negara itu yang digulingkan tewas
ketika memprotes kudeta pekan lalu. Dan salafi konservatif yang
mendukung kudeta tampaknya sedang mempertimbangkan kembali dukungan
mereka terhadap militer, menambah sebuah dimensi baru terhadap situasi.
"Orang-orang dalam beberapa jam terakhir sudah mulai berpikir bahwa
situasi mungkin jauh lebih buruk daripada yang mereka pikirkan
sebelumnya," kata analis minyak Michael Lynch dari Strategic Energy and
Economic Research dikutip Reuters.
"Perhatian terbesar di pasar minyak adalah penutupan Terusan Suez,
yang akan mempengaruhi rute pasokan minyak dari Timur Tengah menuju
pasar-pasar Eropa," kata analis minyak independen Andy Lipow.
Untuk saat ini, katanya, "meskipun kami telah melihat banyak
kerusuhan di Mesir, Terusan Suez terus beroperasi secara normal."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar