Mega Putra Ratya - detikNews
Bogor - Badan Narkotika Nasional (BNN) menyebut kampus-kampus di Jakarta rawan peredaran narkoba. Apa tanggapan Mendikbud M Nuh?
"Jadi
tidak hanya kampus, narkotik itu anak muda secara keseluruhan. Disebuah
kampus itu isinya anak muda," ujar M Nuh di Istana Bogor, Jumat
(5/7/2013).
Nuh mengimbau pihak kampus tidak boleh membiarkan
kampus menjadi sarang pemakai dan pengedar narkoba. Kampus harus
meningkatkan perannya dalam membatasi gerak peredaran narkoba di
lingkungannya.
"Kita minta rektor, dalam penerimaan mahasiswa baru harus di tes," imbaunya.
Menurut
Nuh, tidak harus dilakukan tes urin untuk membuktikan para mahasiswa
baru bebas dari narkoba. Cara lainnya adalah dengan cara melakukan donor
darah.
"Caranya sederhana, paketkan anak-anak baru dipaketkan
dengan donor darah, itu juga bisa ketahuan, jadi kesannya itukan
positif," jelasnya.
"Sudah berjalan, melalui donor darah, kalau tes urin kan orang ketakutan," lanjutnya.
Sebelumnya
Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Benny J
Mamoto indikasi rawannya peredaran di dunia kampus adalah dengan
ditangkapnya dua bandar narkotika yang kerap menjajakan narkotika di
dalam kampus. Sasarannya pun adalah rekan satu kampus kedua bandar
tersebut.
Mereka adalah mahasiswa dua kampus swasta di bilangan
Jakarta Selatan. Namun, Benny tidak merinci kampus yang mahasiswanya
tersebut tertangkap mengedarkan sabu di kampus.
"Ini bukti nyata peredaran narkotika yang masuk ke lingkungan kampus," ujar Benny.
Nota
kesepahaman dengan beberapa kampus yang pernah dijalin BNN, diharapkan
dapat bersinergi dengan BNN dalam koridor pencegahan dan pemberantasan
narkotika.
"Kerjasama tersebut diharapkan dapat mempermudah tugas BNN," kata Benny.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar