VIVAnews
- Keluhan masyarakat akan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak sebenarnya
sudah dirasakan masyarakat di daerah-daerah terpencil. Misalnya
Kabupaten Kepulauan Mentawai, harga BBM jenis Premium mencapai Rp25 ribu
per liter, karena tidak ada Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Di Mentawai, sebelum harga premium naik tanggal 22 Juni lalu, mencapai Rp15 ribu. Tapi, setelah naik pada 22 Juni 2013, harganya bisa mencapai Rp25 ribu.
Di Mentawai, sebelum harga premium naik tanggal 22 Juni lalu, mencapai Rp15 ribu. Tapi, setelah naik pada 22 Juni 2013, harganya bisa mencapai Rp25 ribu.
"Sebelum harga naik,
harga BBM di eceran masyarakat pusat kecamatan sekitar Rp9 ribu. Tapi di
pelosok-pelosok pulau bisa jadi mencapai Rp15 ribu bahkan mungkin Rp20
ribu," kata Hendri Dori Satoko, Ketua DPRD Kepulauan Mentawai kepada VIVAnews akhir bulan Juni lalu.
Menurutnya, pasca kenaikan harga BBM, bisa jadi harga mencapai Rp25 ribu. Karena, kondisi Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau. Sehingga biaya distribusinya tinggi.
Namun, penyebab utama tingginya harga BBM di Mentawai karena tidak adanya SPBU. "Di kabupaten Mentawai tidak ada satu pun SPBU. Yang ada hanya agen," kata Hendri.
Dari agen tersebutlah BBM disalurkan ke pulau-pulau lainnya. Mentawai merupakan perpaduan empat pulau besar di samping pulau-pulau kecil. Dari pulau ke pulau, butuh waktu empat sampai lima jam perlayaran kapal motor. Sementara, pusat kabupaten sendiri, Tuapeijat berjarak sekitar 10 jam perlayaran dari Kota Padang ke arah Samudera Hindia.
"Ya, kami sangat berharap ada investor untuk SPBU. Kita sudah berusaha untuk mencarinya," tambah Hendri
Menurutnya, pasca kenaikan harga BBM, bisa jadi harga mencapai Rp25 ribu. Karena, kondisi Mentawai yang terdiri dari pulau-pulau. Sehingga biaya distribusinya tinggi.
Namun, penyebab utama tingginya harga BBM di Mentawai karena tidak adanya SPBU. "Di kabupaten Mentawai tidak ada satu pun SPBU. Yang ada hanya agen," kata Hendri.
Dari agen tersebutlah BBM disalurkan ke pulau-pulau lainnya. Mentawai merupakan perpaduan empat pulau besar di samping pulau-pulau kecil. Dari pulau ke pulau, butuh waktu empat sampai lima jam perlayaran kapal motor. Sementara, pusat kabupaten sendiri, Tuapeijat berjarak sekitar 10 jam perlayaran dari Kota Padang ke arah Samudera Hindia.
"Ya, kami sangat berharap ada investor untuk SPBU. Kita sudah berusaha untuk mencarinya," tambah Hendri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar