VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta
tenaga medis dan pihak rumah sakit seluruh Indonesia untuk fokus
melayani warga miskin dengan pelayanan yang ramah dan manusiawi. Ia pun
menginstruksikan agar para dokter dapat menangani pasien yang tengah
kritis dengan respons yang lebih cepat.
"Berikan pelayanan yang
cepat pada pasien yang kritis tanpa harus melalui prosedur berbelit.
Kita tak mau lagi ada pasien meninggal akibat ditolak RS tertentu karena
prosedural," kata SBY saat meresmikan Unit Pelayanan Terpadu Kesehatan
Mata di RSCM Kirana, Jakarta, Kamis 4 Juli 2013.
SBY juga
berpesan kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya warga miskin,
untuk meningkatkan pola hidup sehat. Dengan begitu maka tak ada lagi
upaya pengobatan gratis, namun beralih menjadi kesehatan gratis.
"Pencegahan polusi dengan pelestarian lingkungan hidup juga penting, dan di atas segalanya konsumsi makanan bergizi," tuturnya.
Kepada
seluruh direksi, manajemen pihak RS, dan tim medis, SBY memberikan
masukan untuk memberikan pelayanan berkualitas, dengan mengacu pada
pelayanan yang lebih baik (better), lebih mudah dan cepat (easier), lebih murah (cheaper), dapat dijangkau seluruh lapisan masyarakat, serta harapan agar pasien dapat ditangani lebih cepat (faster).
"Dengan
pelayanan internasional kita dapat membuat masyarakat percaya, menahan
masyarakat berobat ke luar negeri, menarik warga negara yang pakai
asuransi internasional untuk berobat di negeri sendiri," tuturnya.
Selain
itu, SBY juga memerintah Menteri Kesehatan untuk memenuhi tenaga medis
berikut fasilitas kesehatan agar dapat melayani pasien dengan optimal.
SBY dalam kesempatan ini juga memberikan apresiasi kepada RSCM yang telah mengantongi akreditasi Joint Commission International (JCI). (eh)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar