BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 20 Juli 2013

SBY: Orientasi Siswa Tak Boleh Ada Kekerasan

VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono angkat bicara tingginya angka kekerasan terhadap siswa saat masa orientasi siswa di sekolah.

Dia mencermati data Komisi Perlindungan Anak Indonesia bahwa 87,6 persen siswa mendapatkan kekerasan di sekolah. Artinya, dari 100 siswa sebanyak 87 orang diantaranya telah mendapatkan kekerasan.

"Sebenarnya saya ingin mendapatkan kejelasan menyangkut laporan KPAI itu supaya lebih gamblang. Kalau datanya valid dan benar solusinya akan lebih efektif," kata SBY di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Selasa 31 Juli 2012.

Menurutnya, Kementerian Pendidikan harus bertindak lebih tegas ketika terjadi kekerasan saat masa orientasi. Buku panduan yang dikeluarkan pada masa orientasi siswa baru harus dibuat lebih relevan dengan pengenalan sekolah. Bukan kegiatan yang mengada-ada. 

”Pastikanlah semua itu bisa sesuai dengan tujuan masa orientasi mengenal sekolah. Baik fisik maupun non fisik,” katanya.

Selain itu, guru juga diminta untuk turut mendampingi langsung saat masa orientasi berlangsung. Hal ini penting agar tidak terjadi penyelewengan kegiatan yang dilakukan oleh siswa senior.

SBY menuturkan, dirinya pernah menegur dengan keras dan memberikan tindakan disiplin ketika terjadi aksi kekerasan di sekolah IPDN Jatinangor.
"Bayangkan untuk mempersiapkan pejabat pemerintahan, metodenya penuh dengan kekerasan. Ada yang meninggal, ada yang cacat, ada yang dipulangkan karena sakit. Bayangkan betapa sedihnya orang tua mereka, ada kasus-kasus seperti itu,” ucapnya.

Aksi kekerasan siswa senior terhadap yunior atau lebih dikenal dengan bullying, masih terus berlangsung di lembaga pendidikan. Terakhir, aksi kekerasan terjadi di SMA Seruni Don Bosco, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Baca selengkapnya di tautan ini.

Tidak ada komentar: