Mauludi Rismoyo - detikNews
Depok - Sekolah masjid terminal atau master di terminal
Depok, Jabar menjadi harapan dan sandaran kaum dhuafa dan anak jalanan.
Sekolah yang sudah ada sejak tahun 2000 ini menampung mereka yang tak
punya biaya.
"Di sini ada TK, SD, SMP, dan SMA," kata Nurokhim
yang juga Dewan Pembina dan Pendiri Yayasan Bina Insan Mandiri yang
menaungi Sekolah Master saat ditemui di ruangannya di Sekolah Master,
Jalan Margonda Raya, Terminal Depok, Jawa Barat, Rabu (17/7/2013).
Cikal
bakalnya sekolah Master yang kini memiliki lahan 6 ribu meter persegi
di sekitar Terminal Depok ini berawal dari masjid terminal. Dahulu,
sejumlah relawan dengan ikhlas membantu anak jalanan yang kerap
berkeliaran di terminal untuk belajar.
Masjid menjadi tempat
bersekolah. Seiring tahun berjalan, donatur menghampiri. Hingga kini
bisa membangun hampir 30 ruangan. "SD 8 ruangan, TK 4 ruangan, SMP 8
ruangan, SMA 8 ruangan, dan belum ruangan-ruangan lain," terang
Nurokhim.
Sekolah di Master boleh dibilang gratis, bila siswa
mampu membayar dipersilakan, bila tidak juga tak apa-apa. Ada sekitar 3
ribu siswa saat ini. Mereka anak jalanan yang kerap berkeliaran di
terminal.
"Ya mereka awalnya anak-anak jalanan, kurang kasih
sayang. Banyak yang berubah setelah bersekolah di sini. Perubahannya
drastis, banyak yang semangat mau kuliah, bekerja, paling nggak
ngurangin banyak anak-anak di jalan. Banyak yang percaya diri masuk
dunia kerja, atau membuka lapangan kerja," tutur Nurokhim.
Tiap
tahun sekolah ini menerima 500-700 orang siswa. Mereka anak-anak jalanan
dan yang tak mampu dengan biaya di sekolah reguler. Sekolah Master
menjadi harapan.
"Fasilitas di sini ruang komputer, lab bahasa,
otomotif, elektro, masjid, perpustakaan, studio musik, bengkel, klinik,
dan lain-lain. Pengajar ada yang tetap, ada juga relawan mahasiswa dari
UI dan kampus lain di Jakarta," cerita Nurkohim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar