Khairul Ikhwan - detikNews
Batubara - Kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di
Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas II A Labuhan Ruku membuat khawatir
warga yang kerabatnya ditahan di sana. Mereka pun datang untuk
memastikan kondisi keluarganya.
Warga sudah mulai berada di depan
gerbang LP Labuhan Ruku sejak Senin (19/8/2013) pagi. Mereka berharap
bisa bertemu untuk memastikan kondisi keluarganya, apakah selamat,
terluka atau ikut melarikan diri.
Sebagian di antaranya bahkan
ada yang sudah tiba di LP sejak subuh, seperti Syamsul Lubis (45). Pria
asal Sei Silau, Kabupaten Asahan ini berangkat bersama istrinya Ida naik
sepeda motor dari rumah mereka sekitar pukul 03.00 WIB dan tiba pukul
05.00 WIB.
"Saya ingin menjumpai anak, mau memastikan kondisinya
bagaimana. Kami kan tahunya LP ini rusuh, jadi datang untuk memastikan.
Namanya anak, kita kan khawatir," kata Syamsul di Labuhan Ruku,
Kecamatan Talawi, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara (Sumut).
Kendati
jadwal besuk ditiadakan pada hari ini, tetapi Syamsul beruntung dapat
bertemu dengan anaknya. Kondisi LP yang sebagian dinding dan bekas
jendelanya terbuka karena kebakaran dan perusakan, membuat penghuni LP
dapat melihat ke keluar, bahkan keluar di sekitar.
"Tadi sudah
ketemu anak, mukanya hitam-hitam karena kebakaran itu. Dia terlibat
kasus pencurian kabel dihukum delapan bulan, Aturannya dia mau bebas
minggu ini, tetapi karena ada kerusuhan ini, mungkin seminggu lagilah
baru bebas. Berkasnya kan ikut terbakar," kata Syamsul.
Setelah
bertemu anaknya, Syamsul dan Ida tidak langsung pulang. Mereka
memandangi bangunan LP dari warung di dekat situ, sementara menunggu
redanya hujan yang turun sejak jam tiga pagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar