BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 02 Maret 2012

Puluhan Polisi Jaga Sidang Perdana Nunun

Muhamad Arif - detikNews

 Jakarta Tersangka kasus dugaan suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI) Nunun Nurbaetie bersiap menghadapi sidang perdana. Sidang kali ini mendapat penjagaan ketat puluhan polisi.

Pantauan detikcom, Jumat (2/3/2012), puluhan polisi bersiaga di sekitar gedung Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta. Mereka menyandang senjata lengkap.

Sementara itu Nunun sudah hadir ke pengadilan. Dia mengenakan batik warna krem keemasan dan dipadu dengan kerudung warna senada. Di dalam ruangan, Nunun ditemani tim pengacaranya.

Nunun duduk diam di dalam ruangan itu. Dia tidak terlihat mengobrol maupun berdiskusi. Wajahnya tidak terlihat pucat ataupun cemas, biasa saja.

Seperti diberitakan, berkas perkara Nunun Nurbaetie telah dilimpahkan ke pengadilan. Hari ini untuk pertama kalinya Nunun duduk di kursi pesakitan Pengadilan Tipikor untuk mendengarkan dakwaan. Sebelumnya, dokter pribadi Nunun, Andreas Harry, menyebut istri anggota Komisi Hukum DPR dan Wakapolri Adang Daradjatun sakit lupa berat. Setelah dua tahun kabur ke luar negeri dan menyerahkan diri pada kepolisian Thailand pada 7 Desember lalu di Distrik Saphan Sung, Bangkok, Nunun kerap bolak-balik masuk rumah sakit karena tekanan darah tinggi. Terakhir Nunun dilarikan ke RS Harapan Kita di Slipi, Jakarta Barat, karena sakit jantung.

Nunun ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap ke mantan anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 dalam pemilihan deputi gubernur senior Bank Indonesia tahun 2004 yang dimenangkan oleh Miranda Gultom. Cek perjalanan sebanyak 480 lembar senilai total Rp 24 miliar disebar ke anggota DPR Fraksi TNI/Polri, Golkar, PDIP, dan PPP.

Tidak ada komentar: