INILAH.COM, Jakarta - Badan Kehormatan (BK) DPR mengaku
telah menerima hasil penyelidikan dari Mabes Polri terkait kasus video
porno mirip anggota dewan. Hasil penyelidikan itu diterima BK pada bulan
Oktober 2012 kemarin.
"Kami sudah menerima hasil investigasi pada masa kemarin," ujar Ketua BK DPR, M Prakosa kepada INILAH.COM, Rabu (6/2/2013).
Menurutnya, setelah menerima hasil penyelidikan Polri terkait video porno tersebut, BK langsung menggelar rapat internal guna memutuskan langkah selanjutnya menyikapi kasus video porno mirip anggota DPR itu.
"BK memutuskan akan menyelidiki sampe tuntas," imbuhnya.
Prakosa menjelaskan, dalam hasil investigasi dan penyelidikan Polri menyebutkan jika kasus video porno mirip anggota DPR itu tidak bisa dilanjutkan karena ada kendala teknis. Sehingga Polri menyerahkan kembali ke BK DPR untuk menyelesaikannya.
"Jadi bukan tidak bisa diidentifikasi, tapi karena ada kendala teknis jadi tidak bisa mengidentifikasi," tandasnya.
Sebelumnya, Mabes Polri memastikan tidak akan melanjutkan penyelidikan terkait kasus video porno yang diduga mirip dengan anggota Komisi IX DPR, Karoline Margaret Natasha. Pasalnya, Polri sulit mengidentifikasi alat bukti yang telah diamankan tersebut.
"Pada bulan Oktober 2012, penyidik Polri telah melaporkan hasil penyelidikan ke pimpinan DPR, hasil pemeriksaan terkait gambar video porno yang diduga anggota DPR, ada beberapa kendala yang pertama soal kualitas gambar," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol, Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu (6/2/2013).
Boy menjelaskan, penyidik Polri telah mempelajari gambar video porno yang diduga dilakukan oleh anggota DPR, namun dalam penyelidikan tersebut Polri terkendala untuk menganalisa gambar yang dinilai berkualitas sangat rendah. [ton]
"Kami sudah menerima hasil investigasi pada masa kemarin," ujar Ketua BK DPR, M Prakosa kepada INILAH.COM, Rabu (6/2/2013).
Menurutnya, setelah menerima hasil penyelidikan Polri terkait video porno tersebut, BK langsung menggelar rapat internal guna memutuskan langkah selanjutnya menyikapi kasus video porno mirip anggota DPR itu.
"BK memutuskan akan menyelidiki sampe tuntas," imbuhnya.
Prakosa menjelaskan, dalam hasil investigasi dan penyelidikan Polri menyebutkan jika kasus video porno mirip anggota DPR itu tidak bisa dilanjutkan karena ada kendala teknis. Sehingga Polri menyerahkan kembali ke BK DPR untuk menyelesaikannya.
"Jadi bukan tidak bisa diidentifikasi, tapi karena ada kendala teknis jadi tidak bisa mengidentifikasi," tandasnya.
Sebelumnya, Mabes Polri memastikan tidak akan melanjutkan penyelidikan terkait kasus video porno yang diduga mirip dengan anggota Komisi IX DPR, Karoline Margaret Natasha. Pasalnya, Polri sulit mengidentifikasi alat bukti yang telah diamankan tersebut.
"Pada bulan Oktober 2012, penyidik Polri telah melaporkan hasil penyelidikan ke pimpinan DPR, hasil pemeriksaan terkait gambar video porno yang diduga anggota DPR, ada beberapa kendala yang pertama soal kualitas gambar," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Mabes Polri, Brigjen Pol, Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Rabu (6/2/2013).
Boy menjelaskan, penyidik Polri telah mempelajari gambar video porno yang diduga dilakukan oleh anggota DPR, namun dalam penyelidikan tersebut Polri terkendala untuk menganalisa gambar yang dinilai berkualitas sangat rendah. [ton]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar