INILAH.COM, Jakarta - Pemrakarsa Persatuan Indonesia, Hary
Tanoesudibjo (HT) berpendapat hingga 15 tahun proses reformasi
berlangsung di Indonesia, kondisi negara dinilai masih tetap belum
mengalami kemajuan yang berarti bila dibandingkan dengan negara-negara
regional lainnya.
Dalam pidato peresmian Perhimpunan
Pelajar Indonesia (PPI) Asean di KBRI Singapura, HT menyatakan apabila
melihat Malaysia, Singapura dan Thailand 15 tahun lalu dan bandingkan
dengan Negara Indonesia, negara tersebut mengalami kemajuan diatas
Bangsa Indonesia.
"Padahal dengan modal dasar yang dimiliki,
seharusnya Bangsa Indonesia sudah jauh meninggalkan negara-negara di
regional," ungkap HT dalam rilisnya di Jakarta, Senin (4/2/2013).
HT
menambahkan, saat ini kemajuan dunia sudah bergeser ke negara-negara
kawasan Asia. Bahkan Amerika sendiri mengalami penurunan pertumbuhan,
kawasan Eropa juga terbelit hutang yang membuat mereka sangat sulit
tumbuh, apalagi usia produktif di negara-negara Eropa terus berkurang.
"Seharusnya dengan kondisi tersebut sewajarnya Bangsa Indonesia bisa menjadi negara besar dan maju," tambah HT.
Acara
yang dimotori oleh PPI ini juga membahas tentang pertumbuhan sebesar 6%
untuk saat ini bukanlah prestasi yang membanggakan, karena sebenarnya
tanpa campur tangan pemerintahpun pertumbuhan 6 % dapat tercapai. [ton]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar