Kairo (ANTARA) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
menyerukan negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memperkuat
dukungan dan diplomasi untuk Palestina dalam perjuangannya memperoleh
haknya sebagai negara.
"Kita harus membantu memperkuat kapasitas institusional negara
Palestina. Indonesia sendiri sudah melakukan program peningkatan
kapasitas 1.000 orang Palestina di berbagai bidang," katanya dalam
pernyataannya mewakili Asia pada KTT ke-12 OKI di Kairo, Rabu. Dalam pidato di hadapan Presiden Mesir Muhammad Mursi dan sekitar 50 Kepala Negara serta pimpinan pemerintahan, SBY menyatakan bangga Indonesia telah melatih 842 pejabat Palestina selama lima tahun terakhir.
Presiden Yudhoyono mengajak semua negara Organisasi Kerja Sama Islam yang semula bernama Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk meningkatkan diplomasinya untuk membantu Palestina.
"Penerimaan bersejarah Palestina sebagai negara peninjau di PBB bukan saja kemenangan diplomasi, tapi juga kemenangan moral," tegasnya.
Presiden juga mengajak negara OKI untk menghentikan kekerasan di Suriah. "Sangatlah penting negara-negara OKI bersatu menyerukan gencatan senjata segera untuk menghentikan pertumpahan darah," tegasnya.
Negara OKI juga harus bersatu memberikan bantuan kemanusiaan dan bergerak dalam suatu proses politik yang mencerminkan rakyat Suriah.
Pada kesempatan yang sama SBY juga menekankan perlunya negara OKI berkontribusi dalan pembangunan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di dunia.
Negara negara OKI, katanya, memiliki 2/3 kekayaan minyak mentah dan gas alam. GDP negara OKI sebanyak 8,3 persen dari ekonomi global.
"Namun di balik fakta itu, sebagian besar umat masih hidup di bawah garis kemiskinan," katanya.
Untuk itu Presiden Yudhoyono mengajak peningkatan kerja sama investasi dan perdagangan, ilmu pengetahuan dan teknologi, di antara dunia Muslim.(ar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar