Pewarta: Joko Susilo
Luwuk (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan proyek
Pertamina Terintegrasi yang merupakan proyek hulu hingga hilir minyak
dan gas bumi dengan total investasi 5,8 miliar dolar AS di Desa Uso,
Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Minggu.
"Dengan beroperasinya terminal Donggi Senoro ini, saya berharap
dapat memenuhi kebutuhan gas di Sulawesi dan Indonesia bagian timur,"
kata Presiden saat meresmikan kilang gas alam cair Donggi Senoro di Desa
Uso, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Minggu.
Presiden meminta mega proyek ini betul dikawal agar hanya di atas
kertas saja yang terintegrasi namun di lapangannya tidak.
"Terintegrasi bukan hanya di kertas tapi di lapangan, dari hulu ke
hilir dari produsen gas ke pengguna gas, baik itu petrokimia,
pembangkit listrik, LNG," kata Presiden.
Jokowi juga meminta untuk mencari hambatan-hambatan proses integrasi ini.
"Kalau hambatannya kecil selesaikan sendiri, jika besar dan perlu
back up dari presiden agar disampaikan pada saya," kata Jokowi.
Megaproyek Terintegrasi Pertamina, yakni sebuah proyek yang terintegrasi antara hulu dan hilir industri gas.
Proyek yang diresmikan adalah Central PROCESSING plant yang
dikelola Pertamina-Medco Tomori Sulawesi dengan investasi 1,2 miliar
dolar AS, Blok Senoro-Toili, Blok Matindok yang dikelola Pertamina
dengan investasi 0,8 miliar dolar, Kilang Gas Alam Cair yang merupakan
"joint venture" antara PT Pertamina (persero) melalui Pertamina Hulu
Energi, Medco Energi, Mitsubishi Corporation dan Korea Gas Corporation
dengan investasi 2,8 miliar dolar AS dan Pabrik Amoniak yang dikelola PT
Panca Amara Utama dengan total investasi 0,8 miliar dolar AS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar