BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Minggu, 30 Desember 2012

PDIP Adakan Psikotes untuk Cegah Masuknya Caleg Korup

Nur Khafifah - detikNews

Jakarta - Beberapa kader PDIP terjerat kasus korupsi. Ke depan, PDIP punya cara untuk menjaring calon legislatif (caleg) di DPR/DPRD agar kader korup tak bisa masuk. Caranya, tes psikologi.

"Semua caleg di psikotes. Sekarang sedang berlangsung di tingkat provinsi. Yang boleh melihat hasil psikotes hanya ketua umum, agar tidak dijadikan alat politik," jelas Ketua Bidang Hukum DPP PDIP Trimedya Pandjaitan dalam jumpa pers Catatan Akhir Tahun 2012 PDIP di Balai Kartini, Jalan Gatot Subroto, Minggu (30/12/2012).

Trimedya juga menambahkan, bila tak ada kader yang bermasalah, PDIP optimistis menang di Pemilu 2014. "Tetapi kalau ada yang bermasalah ya memang agak berat," imbuhnya.

PDIP juga setuju bila pilkada tingkat I tak lagi dipilih langsung oleh rakyat, tetapi oleh DPR/DPRD. Hal ini karena biaya politik yang ditanggung rakyat sangat besar.

"2014 Jangan dipilih rakyat lagi deh. DPR aja. Rakyat cost-nya tinggi sekali. KPK kan bisa menyadap kalau DPR nggak benar," imbuhnya.

Apakah khawatir kasus korupsi makin marak di 2013? "Iya. Di dalamnya saling bunuh. Rakyat juga tahu dia yang menentukan. Kalau DPR nggak terlalu. Tapi tingkat 2 itu bisa Rp 300 ribu (money politics per orang). Bayangkan bagaimana. Tapi dengan sikap penindakan mungkin bisa," jelas dia.

Yang jelas, dalam setiap pilkada, bidang hukum PDIP selalu dilibatkan untuk melihat rekam jejak kader yang diusung.

"Kita selalu tahu track record-nya. Upaya-upaya itu yang kita laksanakan," tutur legislator di Komisi III DPR ini.

Tidak ada komentar: