Balikpapan (ANTARA News) - Kedutaan Besar Amerika Serikat memberi kemudahan mendapatkan visa bagi warga negara Indonesia yang ingin belajar ke Negeri Paman Sam.

"Itu program kami dalam mendukung pendidikan di Indonesia," kata Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat untuk Indonesia Scot Marciel di Balikpapan, Selasa (12/2).

Kemudahan visa atau izin memasuki dan tinggal di Amerika Serikat itu diperuntukkan bagi mereka yang ingin sekolah atau kuliah di Amerika. Bagi mereka, sebut Dubes Marciel, meski tetap dikenakan syarat yang sama dengan pemohon biasa, tapi mendapat perhatian khusus.

"Jadi kemungkinan disetujui dan diberikan lebih besar," kata duta besar yang lulusan University of California at Davis dan Fletcher School of Law and Diplomacy itu sembari tersenyum.

Selain memudahkan mendapat visa, Kedutaan Besar AS juga mendorong kampus-kampus perguruan tinggi di negeri Paman Sam untuk menawarkan program pendidikan mereka kepada para pemuda dan orangtua di Indonesia.

"Sebab sebagian besar beasiswa datang dari kampus juga, sebagai bagian dari program pendidikan tersebut," sebut Dubes Marciel.

Dalam beberapa tahun terakhir yang gencar berpromosi ke Balikpapan dan Kalimantan Timur adalah Malaysia. Negeri jiran itu kerap kali menyelenggarakan pameran tentang sarana hingga kualitas lulusan dari sekolah dan perguruan tinggi mereka.

Dubes Marciel sendiri berkunjung ke Balikpapan untuk menjajaki kerja sama pendidikan dengan Balikpapan, khususnya dalam bidang pendidikan kejuruan (vocational school).

Sebelumnya Balikpapan memang dikenal sebagai kota vokasi, atau kota yang memberi prioritas bagi pendidikan vokasional atau pendidikan kejuruan.

"Karena itu saya juga akan mengunjungi SMKN 1 besok (Rabu 13/1)," kata Dubes Marciel.

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 adalah salah satu sekolah kejuruan sarat prestasi di Kota Minyak. Sekolah ini adalah sekolah teknik dengan jurusan antara lain Teknik Alat Berat hingga Teknologi Informasi.

Setelah mampir di Balaikota, Dubes Scot Marciel juga menyempatkan diri mengunjungi Samboja Lestari, tempat di mana Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOSF) mengelola rehabilitasi dan reintroduksi orangutan Kalimantan (Pongo pygmeus morio).

Diplomat yang sudah pernah bertugas di Vietnam, Filipina, Hongkong, Brasil, dan Turki itu menyatakan kekagumannya pada fasilitas dan upaya para relawan di Samboja Lestari untuk menyelamatkan satwa yang dilindungi tersebut.