BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 05 Februari 2013

SBY minta KPK segera tuntaskan kasus yang menjerat Anas

MERDEKA.COM,
Hasil survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) yang menunjukkan merosotnya dukungan terhadap Partai Demokrat telah sampai di telinga Presiden SBY. Banyak kader yang telah menginformasikan hal itu kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat itu.

Tak hanya itu, sejumlah kader partai juga mempertanyakan atau gusar dengan proses hukum terhadap kader Partai Demokrat, terutama yang ditangani KPK.

"Meskipun semua tahu bukan hanya oknum Partai Demokrat yang berperkara hukum dan ditangani oleh KPK," Kata SBY kepada wartawan di Jeddah, seperti dikutip dari Antara, Senin (4/2).

Namun SBY menyatakan, masih percaya kepada KPK. "Saya masih yakin KPK akan menjalankan tugasnya secara profesional adil dan tidak ada niat buruk apapun. Saya juga yakin pastilah KPK yang menjadi andalan kita semua dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi juga tidak tebang pilih," katanya.

Namun pada kesempatan itu SBY juga mengatakan, agar KPK segera menuntaskan kasus yang melibatkan kadernya. SBY bahkan meminta KPK segera menuntaskan kasus yang menjerat Anas agar Demokrat tidak semakin lama tersandera.

"Saya memohon kepada KPK untuk, ya bisa segera konklusif dan tuntas. Apa yang dilakukan oleh sejumlah kader Demokrat itu, kalau salah ya kita terima memang salah. Kalau tidak salah maka kami juga ingin tahu kalau itu tidak salah. Termasuk Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbanigrum, yang juga diperiksa dan dicitrakan publik secara luas di Tanah Air sebagai bersalah atau terlibat dalam korupsi" terang SBY.

Sebelumnya hasil riset yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) menunjukkan bahwa dukungan terhadap Partai Demokrat semakin menurun akibat kuatnya opini publik yang menganggap kader-kader partai tersebut yang berada dalam pemerintahan sering terlibat kasus korupsi.

"Partai Demokrat dalam dua tahun terakhir ini tidak mampu mengatasi opini publik yang sangat kuat bahwa kader-kadernya paling banyak melakukan korupsi. Hal ini cenderung membuat dukungan masyarakat kepada partai ini kian merosot," kata Direktur Riset SMRC Jaedy Hanam.
Sumber: Merdeka.com

Tidak ada komentar: