Rivki - detikNews
Jakarta - - Kematian mahasiswi UI, Annisa Azward, yang
loncat dari angkot U10 menyimpan tanda tanya. Polisi menangkap sopir
angkot itu dan menetapkan sebagai tersangka. Sang sopir, Jamal pun
menampik tudingan atas statusnya. Apa kata Jamal?
Jamal bercerita
jika rute yang dilewatinya merupakan rute alternatif angkot U10 jurusan
Pademangan-Pluit yang biasa dilalui. Rute itu digunakan Jamal karena
dirinya ingin menghindari macet dan sudah memasuki jam pulang kerja.
"Demi
menghindari kemacetan dan juga demi mengejar setoran, ia melalui jalan
yang biasa dilalui oleh kebanyakan angkot. Bahkan hampir semua sopir
angkot U10, yang mana rupanya jalan ini tidak familiar bagi Annisa
sehingga membuatnya panik," ujar kuasa hukum Jamal dari LBH Mawar Saron,
Jefry Kam, dalam siaran pers kepada detikcom, Selasa (12/2/2013).
Jefry
menambahkan, selama di angkot Jamal tidak berkomunikasi sama sekali
dengan Annisa di dalam angkot. Karena tempat duduk yang terpisah membuat
Jamal tidak mendengar permintaan untuk menghentikan angkot dari Annisa.
Dugaan penculikan dan pemerkosaan pun ditepis Jamal.
"Ketika
tahu penumpangnya terjatuh, Jamal langsung menghentikan laju angkotnya
dan justru menolong Annisa dengan membawanya menggunakan bajaj ke RS
Atmajaya," ucap Jefry.
Selain itu, Jamal juga melaporkan
peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Jefry menambahkan sangat tidak
beralasan jika Jamal dituduh mencoba menculik dan memperkosa Annisa.
Padahal ia justru menolong Annisa yang terluka ke rumah sakit dan
menghubungi polisi.
"Kalau mau menculik, buat apa saya tolong dia," kata Jamal seperti ditirukan Jefri.
Jefry
mengatakan, jika Jamal mempunyai niat jahat, lebih Jamal tidak usah
melaporkan kejadian itu. Karena, saat kejadian berlangsung tidak ada
seorang saksi pun yang melihat peristiwa itu.
"Rupanya niat baik
Jamal untuk menolong korban yang melompat dari angkotnya itu justru
membawanya ke dalam jeruji besi," terang Jefri.
Peristiwa itu
terjadi pada Rabu (6/2). Saat itu, mahasiswi Ilmu Keperawatan UI akan
pergi ke rumah tantenya di Pademangan. Annisa yang melihat di angkot itu
ada tulisan Pademangan, lalu menaikinya. Di tengah jalan Annisa yang
diduga ketakutan memutuskan loncat dari angkot tersebut. Akibatnya,
nyawa Annisa tidak tertolong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar