BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Selasa, 12 Februari 2013

Sopir: Kalau Mau Menculik, Buat Apa Saya Tolong Mahasiswi UI Annisa?

Rivki - detikNews

Jakarta - - Kematian mahasiswi UI, Annisa Azward, yang loncat dari angkot U10 menyimpan tanda tanya. Polisi menangkap sopir angkot itu dan menetapkan sebagai tersangka. Sang sopir, Jamal pun menampik tudingan atas statusnya. Apa kata Jamal?

Jamal bercerita jika rute yang dilewatinya merupakan rute alternatif angkot U10 jurusan Pademangan-Pluit yang biasa dilalui. Rute itu digunakan Jamal karena dirinya ingin menghindari macet dan sudah memasuki jam pulang kerja.

"Demi menghindari kemacetan dan juga demi mengejar setoran, ia melalui jalan yang biasa dilalui oleh kebanyakan angkot. Bahkan hampir semua sopir angkot U10, yang mana rupanya jalan ini tidak familiar bagi Annisa sehingga membuatnya panik," ujar kuasa hukum Jamal dari LBH Mawar Saron, Jefry Kam, dalam siaran pers kepada detikcom, Selasa (12/2/2013).

Jefry menambahkan, selama di angkot Jamal tidak berkomunikasi sama sekali dengan Annisa di dalam angkot. Karena tempat duduk yang terpisah membuat Jamal tidak mendengar permintaan untuk menghentikan angkot dari Annisa. Dugaan penculikan dan pemerkosaan pun ditepis Jamal.

"Ketika tahu penumpangnya terjatuh, Jamal langsung menghentikan laju angkotnya dan justru menolong Annisa dengan membawanya menggunakan bajaj ke RS Atmajaya," ucap Jefry.

Selain itu, Jamal juga melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Jefry menambahkan sangat tidak beralasan jika Jamal dituduh mencoba menculik dan memperkosa Annisa. Padahal ia justru menolong Annisa yang terluka ke rumah sakit dan menghubungi polisi.

"Kalau mau menculik, buat apa saya tolong dia," kata Jamal seperti ditirukan Jefri.

Jefry mengatakan, jika Jamal mempunyai niat jahat, lebih Jamal tidak usah melaporkan kejadian itu. Karena, saat kejadian berlangsung tidak ada seorang saksi pun yang melihat peristiwa itu.

"Rupanya niat baik Jamal untuk menolong korban yang melompat dari angkotnya itu justru membawanya ke dalam jeruji besi," terang Jefri.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (6/2). Saat itu, mahasiswi Ilmu Keperawatan UI akan pergi ke rumah tantenya di Pademangan. Annisa yang melihat di angkot itu ada tulisan Pademangan, lalu menaikinya. Di tengah jalan Annisa yang diduga ketakutan memutuskan loncat dari angkot tersebut. Akibatnya, nyawa Annisa tidak tertolong.

Tidak ada komentar: