Ikhwanul Khabibi - detikNews
Jakarta - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi
Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti memberikan pengarahan kepada 2.039
Prajurit TNI dan Polri di Batalyon 700/Raider Makassar, Sulawesi
Selatan, Senin (11/5/2015).
Panglima TNI dalam pengarahannya
seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari Mabes TNI,
mengatakan, agar para prajurit TNI dan Polri bisa bekerjasama dengan
baik. Para prajurit TNI dan Polri harus bisa membangun emosi bersama,
seperti melalui kegiatan olahraga ataupun melalui kegiatan-kegiatan yang
lain, yang dapat membuat emosi kita menjadi satu.
“Saya selaku
Panglima TNI menginginkan supaya ego sektoral ditinggalkan, kalau kita
berbicara NKRI maka itulah arah yang kita tuju. Kita harus melakukan
tujuan nasional, kalau arah kita kesana maka semua keinginan kita
arahkan ke sana, jangan membangun ego sektoral pada akhirnya justru
melemahkan diri kita sendiri”, tegas Jenderal TNI Moeldoko.
"Untuk
itulah pada saat saya menjadi Panglima TNI, program saya adalah
bagaimana menghilangkan ego sektoral itu, baik yang ada di TNI AD, TNI
AL dan TNI AU. Saya menekankan tidak boleh dikembangkan ego sektoral
itu, bahwasanya jiwa korsa tidak boleh dikurangi bahkan kita harus
pupuk, tetapi yang kita tidak inginkan ego sektoral itu," jelas
Moeldpko.
Menurut Jenderal Moeldoko, jika ego sektoral itu masih
berada pada ego masing-masing, maka terlalu sulit membangun Tri Matra.
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, bahwa TNI dan Polri adalah pilar
dalam membangun persatuan bangsa ini.
"Kalau saya mengatakan
sebagai backbone (tulang bunggung), untuk itu TNI dan Polri tidak boleh
retak sedikitpun. Bayangkan kalau tulang punggung kita retak, maka kita
mengangkat 10 kg tidak berani tetapi kalau tulang punggung kita kuat
maka kita diberi beban seberapapun kita mampu menjalankan," tutur
Moeldoko.
Jenderal bintang empat itu juga mengatakan, TNI dan
Polri yang bertugas untuk mengawal bangsa ini, harus dalam keadaaan yang
kuat dan baik. Jangan berharap Indonesia bisa membangun dengan baik
sepanjang stabilitas nasional kita terganggu dan investor pun mau datang
menjadi takut.
“Bagaimana mau datang ke Indonesia situasinya tidak stabil tetapi
manakala stabilitas terjamin dengan baik, maka investor itu akan datang
tanpa kita undang”, ujarnya.
Kepada para prajuritnya, Moeldoko
mengingatkan bahwa ada perubahan-perubahan situasi yang terjadi.
Contohnya, di Papua Presiden RI sudah mendiklair akan menjadi ruang
terbuka bagi siapapun termasuk media asing. Untuk itu, panglima
mengingatkan bahwa saat ini Indonesia bukanlah daerah tertutup, semua
terbuka dan bisa diakses siapapun.
"Saya ingin katakan kepada
kalian semuanya dalam paradigma komunikasi yang sekarang ini, komunikasi
tidak bisa dikendalikan, komunikasi disikapi dengan baik, dengan jujur,
berikan informasi sebaik-baiknya kepada teman-teman media tetapi dari
situasi yang terbuka itu ada sesuatu yang disampaikan tertutup ya
sampaikan, ini tidak bisa diberitakan tidak apa-apa karena teman-teman
media paham itu, tetapi bahwasanya sekarang ini tidak bisa lagi
informasi dikendalikan," imbuhnya.
Usai memberikan pengarahan
kepada 2.039 Prajurit TNI dan Polri, Panglima TNI meresmikan rumah makan
prajurit yang terletak di dalam Markas Batalyon 700/Raider Makassar,
Sulawesi Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar