BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 01 Agustus 2013

Polisi dan Petugas TransJ Jangan Takut dengan Kartu Nama Jenderal!

E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Kartu nama Kapolri Jenderal Timur Pradopo bisa disebut 'sakti'. Dengan berbekal senjata itu, seorang mahasiswa Febri Pratama bisa memaksa masuk jalur bus TransJakarta yang terlarang. Ke depan, hal ini tak boleh terulang.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto meminta agar jajarannya dan petugas bus TransJ tak menggubris pencatutan nama jenderal. Bila ada yang menunjukkan kartu nama pun, tak perlu ditanggapi serius.

"Polisi kalau menemukan pelanggaran lalu lintas, kalau dikasih kartu nama seseorang, menyangkut pejabat siapa, nggak perlu melihat itu, tindak tegas saja," kata Rikwanto saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Kamis (1/8/2013).

Menurut Rikwanto, setiap pelanggar lalu lintas yang salah harus mengaku. Jangan mencatut nama pejabat atau jenderal hanya untuk terhindar dari hukuman.

"Kalau melanggar, jangan berkilah punya keluarga inilah, itulah," tegasnya.

"Ini berlaku untuk petugas kepolisian maupun petugas busway," sambungnya.

Pencatutan nama jenderal yang dilakukan Febri bukanlah yang pertama. Beberapa kasus lain kerap terjadi, sedikitnya ada enam peristiwa yang pernah terungkap.

Karena itu, asal usul kartu nama Timur Pradopo yang dimiliki Febri harus diusut guna mencegah insiden serupa terulang.

Tidak ada komentar: