BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 31 Oktober 2011

500 Marinir Bongkar Tanggul Penyebab Banjir di Pondok Labu

M Rizki Maulana - detikNews

akarta - Marinir memutuskan membongkar tanggul penyebab banjir di Pondok Labu, Jakarta Selatan. Dibutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 hari untuk menyelesaikan pekerjaan itu. Sekitar 500 marinir gotong royong membongkar tanggul.

"Akan kita bongkar semua. Kita usahakan 2-3 hari masa pembongkarannya," kata Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M Alfan Baharudin di lokasi, Senin (31/10/2011).

Dia menuturkan, permasalahan muncul lantaran ada batas yang tidak jelas. Ada beberapa warga yang datang dan bermukim di sekitar Kali Krukut. Semakin banyaknya pemukiman di sekitar sungai berimbas pada banyaknya sampah rumah tangga yang kemudian menghambat arus sungai.

"Marinir itu tidak pernah membangun pemukiman di tepi sungai. Mereka (warga) membangun rumah di tepi sungai. Dengan adanya perumahan kan ada penimbunan sampah, jadi itu juga menghambat arus sungai," sambung Alfan.

Dia menambahkan, turap dibangun marinir guna mengamankan kondisi tanah agar tidak longsor.�
Turap adalah tiang yang ditanam ke dalam tanah dengan tujuan untuk memberikan kestabilan di suatu lereng atau konstruksi lainnya.

Sebaliknya, ketika membangun pemukiman menurut Alafan, warga tidak mengamankan wilayahnya.�
"Kalau marinir yang melakukan pembangunan, kita kan tidak berantakan menatanya. Tentu kita juga sudah melakukan penelitian dengan berbagai pihak," tuturnya.

Yang dibongkar berapa? "Ada 170 meter jalan conblock, box culvertnya. Sehingga alirannya nggak masuk gorong-gorong dan akan lewat seperti sebelum adanya conblock itu," ucap Alfan.

Terkait rencana membangun waduk untuk menyelesaikan masalah banjir di Pondok Labu, Alfan menyerahkannya kepada Pemrov DKI. Sebab pembangunan waduk harus sesuai dengan izin gubernur.

"Nanti misalnya ada relokasi ya harus direlokasi. Sebelumnya kita juga pernah meminta warga untuk merelokasi pemukimannya, karena itu berdiri di atas tanah yang rawan. Namun belum ada harga yang disepakati antara kita dan warga," terang Alfan.

Saat ini para anggota marinir bergotong rotong membongkar tanggul dan melepas conblock. Sekitar 500 marinir berbaris membentuk 3 saf. Secara estafet mereke memberikan conblock yang sudah dilepas. Conblock lalu ditumpuk sekitar 300 meter dari tanggul.

Hingga pukul 14.30 WIB, para marinir masih bekerja dibantu 2 eskavator. Pembongkaran tanggul dimulai sejak pukul 13.00 WIB tadi.

Tidak ada komentar: