BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Sabtu, 22 Oktober 2011

Menteri Harus Berani Stop Impor Bahan Pokok

Liputan6.com, Jakarta: Kabinet baru Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah berjalan tiga hari. Lebih dari sepuluh kementerian diduduki menteri baru, tidak terkecuali kementerian di bidang ekonomi. Menurut pengamat ekonomi Ikhsan Mojo, para menteri baru harus memanfaatkan momentum dengan menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi global.
Dalam susunan kabinet baru, Gita Wiryawan menjabat sebagai Menteri Perdagangan, mantan Dirut PLN Dahlan Iskan menjabat Menteri Negara BUMN, Jero Wacik sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, dan mantan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjabat pos kementrian baru yakni Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. "Saya kira penempatan beberapa menteri di bidang ekonomi ini sudah tepat. Ini jadi peluang bagi mereka untuk buktikan pada rakyat" ujar Ikhsan Mojo usai dialog pasca reshuffle di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/10).
Ikhsan menegaskan, pembuktian kinerja para menteri baru di bidang ekonomi bisa diwujudkan dengan mengambil kebijakan ekstrem. Misalnya menghentikan impor bahan pokok untuk menggairahkan kembali ekonomi kerakyatan. "Kalau saya jadi Pak Gita, saya akan STOP impor sayur, kentang, bahkan beras, dan garam," ujarnya. Jadi tidak perlu menunggu tahun 2014. Pada tahun 2012, Indonesia sudah bisa swasembada garam.
Dengan menghentikan impor sejumlah bahan pokok dan merangkul para petani, pemerintah diharapkan bisa meningkatkan produksi dalam negeri sehingga rakyat menjadi lebih sejahtera. Hal terpenting lainnya adalah kerjasama antarkementerian, misalnya Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian agar teknis perbaikan ekonomi kerakyatan dapat berjalan dengan baik.(ULF)

Tidak ada komentar: