BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 28 Oktober 2011

Sukardi: Stop Mitos Presiden Harus Orang Jawa

VIVAnews - Direktur Eksekutif Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Sukardi Rinakit menyatakan saatnya masyarakat Indonesia menghentikan mitos presiden harus berasal dari suku Jawa. Menurut dia, yang diperlukan adalah figur berjiwa ksatria, bukan asal suku.

"Saya tidak pernah percaya bahwa presiden Indonesia harus Jawa. Suku Jawa tidak lantas pilih Jawa. (Buktinya) Bupati Bantul bukan Jawa, tapi Minang. Di Jawa Tengah banyak kok yang bupatinya bukan Jawa. Ada yang Sunda," ujar Sukardi dalam diskusi di DPR, Kamis 27 Oktober 2011.

Menurut dia, yang diperlukan menjadi pemimpin adalah figur yang berjiwa ksatria, bukan asal suku. "Yang dipedulikan adalah figur yang berjiwa ksatria tapi sayang suka dianalogikan harus tegap, bicara clear, dan tidak suka bercanda karena dikira Srimulat. Makanya ini yang membuat JK (Jusuf Kalla) tidak laku di Pilpres, karena image SBY terkesan kesatria," ujarnya.

Menurut dia, adalah tugas para politisi dan cendekiawan untuk mencerdaskan pemilih pada 2014--untul melihat kandidat yang punya visi bukan semata tampilan atau asal sukunya. "Tugas kita untuk mencerdaskan pemilih di 2014 supaya tidak melihat dari sampul luar tapi dari dalamnya, punya visi ke depan, mau membawa Indonesia bagaimana," ujarnya.

Selain itu, Sukardi menilai diskursus capres tua-muda yang berkembang saat ini hanyalah pemanis. Ini tidak akan berlangsung lama karena proses seleksi akan berlangsung alamiah. Pertimbangan pemilih bukan pada usia, tetapi lebih ke figur yang memang disukai. Namun demikian, diskursus itu dinilainya positif.

"Saya kira positif kalau ada gesekan seperti ini karena justru akan memunculkan seleksi alami. Jangan lupa pemilih kita ini mudah swing. Kalau muncul figur yang sesuai harapan, bisa langsung dipilih," katanya. (kd)

Tidak ada komentar: