BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Rabu, 26 Oktober 2011

Soal Keterangan Nazaruddin, KPK Masih Kumpulkan Alat Bukti

Febrina Ayu Scottiati - detikNews

Jakarta - Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan pihaknya masih terus mengumpulkan alat bukti terkait keterangan M Nazaruddin. Termasuk menganalisis keterangan para saksi.

“Semua pihak sudah dipanggil. Langkah nanti kan digodok dulu, dianalisis dulu. Sekarang masih dalam tahap seperti itu,” kata Busyro usai rapat dengar pendapat dengan Komisi III, di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (26/10/2011).

Busyro juga menambahkan nama-nama yang disebut Nazaruddin bisa saja berubah statusnya. Asal didukung dengan bukti-bukti lain.

Ia juga menegaskan penyelesaian sebuah kasus tidak selalu tergantung kepada terdakwa Nazaruddin saja. Harus ada instrumen lain yang mendukung penyelesaian kasus tersebut.

“Tidak tergantung semuanya pada terdakwa. Maksudnya tergantung Itu kalau dia membuka. Itu justru dia malah memperoleh keuntungan kalau membuka. Tapi kalau tidak malah hak-haknya yang dirugikan,” imbuhnya.

Usai diperiksa KPK, Nazaruddin pernah menjelaskan mengenai pihak-pihak yang sebelumnya disebut berperan, seperti oknum dalam Banggar DPR. Nazaruddin mengungkapkan bahwa mantan rekan satu partai, Angelina Sondakh dengan anggota dewan dari Fraksi PDI-P, I Wayan Koster menerima uang Rp 9 miliar.

Setelah itu, keduanya menyerahkan Rp 8 miliar kepada pimpinan Banggar, Mirwan Amir. Dari Mirwan diserahkan ke Anas Urbaningrum dan ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah sebesar Rp 1 miliar.

Namun pihak-pihak yang disebut di atas, masing-masing telah membantah tudingan Nazaruddin. Angelina dan Wayan Koster telah diperiksa KPK sebagai saksi untuk Nazaruddin.

Tidak ada komentar: