BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Kamis, 20 Oktober 2011

Duet Amir-Denny Harus Tegas Terhadap Kebijakan Remisi Koruptor

Egir Rivki - detikNews

Jakarta - Duet Menkum HAM Amir Syamsuddin dan wakilnya Denny Indrayana diharapkan dapat membawa perubahan dalam iklim hukum Indonesia. Duet tersebut harus tegas terhadap kebijakan remisi koruptor.

Hal tersebut diungkapkan, peneliti hukum Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) Jamil Mubarok, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (19/10/2011). Jamil percaya dengan duet Amir-Denny ini.

"PR pertama adalah perubahan total terhadap proses remisi terhadap pelaku tindak pidana korupsi. Jangan sampai usaha KPK disia-siakan karena remisi," tegas Jamil.

Jamil juga meminta supaya menteri dan wakil menteri tersebut lebih ketat soal peraturan menteri tentang remisi bagi koruptor. "Kalau perlu Permen tersebut dihapus untuk para koruptor," ujarnya.

Selain soal remisi, Jamil juga berharap Amir-Denny bisa memperbaiki ranah hukum di Indonesia. Ia menyatakan, tingginya pelanggaran HAM, dan maraknya mafia hukum juga harus dipriotaskan dalam reformasi Kemenkum HAM.

"Berdasarkan latar belakang mereka, misalnya Denny sebagai anggota satgas mafia hukum, dan Amir yang pernah jadi anggota tim 8 untuk kasus Bibit-Chandra. Saya harap mereka bisa membawa semangat itu kembali," harap Jamil.

Tidak ada komentar: