BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 14 Oktober 2011

Presiden PKS: Peluang Didepak Fifty-fifty

VIVAnews – Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq menyatakan, semua menteri dari parpol koalisi memiliki probabilitas yang sama untuk terdepak dari kabinet.

“Peluang itu di semua partai sama, fifty-fifty – mungkin ada mungkin tidak. Jadi saya tidak mau berandai-andai,” kata Luthfi sebelum Rapat Pimpinan Nasional PKS di Hotel Grand Sahid Jaya, Sudirman, Jakarta, Jumat 14 Oktober 2011.

Oleh karena itu, ujar Luthfi, apakah menteri-menteri asal PKS terdepak dari kabinet atau tidak, pimpinan PKS akan memberi pemahaman kepada kader, agar seluruh kader mempunyai persepsi dan informasi yang sama dari tangan pertama.

Sejauh ini, terang Luthfi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum menyebutkan nama-nama menteri atau menteri dari partai mana yang akan terkena reshuffle. Apapun, lanjutnya, PKS akan mempelajari semua wacana yang berkembang, baik dari internal maupun eksternal partai, dalam Rapimnas ini.

“Banyak masukan yang beredar dari kawan-kawan, termasuk Demokrat yang menghendaki PKS keluar dari koalisi. Itu semua kami pelajari dan kaji, sejauh mana dampaknya bagi kepentingan bangsa,” ujar Luthfi. Sementara soal menteri, ia mengatakan, Presiden memiliki 4 kriteria untuk menilai menteri.

Pertama, terang Luthfi, dari kinerja. “Untuk itu, sudah ada tim yang menyeleksi masing-masing kementerian,” kata dia. Kedua, dari track record atau rekam jejak di kementerian. Ketiga, dari solidaritas menteri dalam kabinet. Keempat, dari integritas pribadi sang menteri. “Sejauh ini, tidak ada tanda-tanda bahwa menteri PKS memiliki masalah di empat hal itu,” tegas Luthfi.

PKS menggelar Rapimnas siang ini untuk membahas reshuffle kabinet dan posisi politik partai. “Rapimnas untuk menyosialisasikan pembicaraan reshuffle kemarin. Ada dua pendapat yang saat ini sama-sama kuat di internal PKS. Pertama, mengembalikan kementerian kepada dia yang memberi amanah. Kedua, tetap berada dalam koalisi,” kata Wakil Ketua DPP PKS, Agus Purnomo.

Agus menyatakan, PKS akan melihat dan mengkalkulasi semua pendapat yang ada. “Kami akan menghimpun semua pendapat yang ada. Kami akan lihat, yang menginginkan kementerian dikembalikan seberapa banyak, dan yang ingin koalisi seberapa banyak. Kami juga akan lihat intensitas dan argumentasi masing-masing pandangan,” kata dia.

Secara terpisah, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menyatakan, hanya PKS yang belum menentukan posisi akhir mereka terkait reshuffle dan koalisi. Presiden SBY, kata Daniel, mempersilakan PKS menggelar pertemuan internal terlebih dahulu. “Prosesnya biar mereka lalui. Pada akhirnya Presiden pasti juga akan diberitahu oleh mereka,” kata Daniel. (sj)

Tidak ada komentar: