BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Jumat, 22 November 2013

Panglima TNI Tindak Tegas Pelaku Penyerangan Karawang

Denpasar (Antara) - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal TNI Moeldoko berjanji akan menindak tegas pelaku penyerangan pos polisi di Karawang, Jawa Barat, yang diduga melibatkan oknum anggota TNI.
"Pelanggaran narkoba, perkelahian skala besar, akan kami tindak tegas. Tindakan massal juga begitu," kata Jenderal Moeldoko ditemui di Mapolda Bali, Jumat.
Menurut dia, saat ini kasus penyerangan pos polisi tersebut masih dalam proses investigasi untuk mengetahui penyebab dan mencari pelaku di balik penyerangan tersebut.
"Kepastian (penangkapan oknum) belum, masih dalam proses investigasi," ucapnya.
Internal Batalion 305 Karawang saat ini sedang melakukan investigasi dan mencari tahu oknum yang terlibat dalam penyerangan pos polisi itu.
Sebelumnya peristiwa tersebut disebabkan oleh kesalahpahaman antara oknum TNI dan polisi yang tengah berjaga.
Akibat kesalahpahaman personal itu, oknum yang terlibat malah saling mengajak teman-teman anggota lainnya dan berujung pada penyerangan pos polisi di Karawang dan bentrokan yang melibatkan dua institusi.
Sementara itu dalam pengarahan kepada anggota TNI dan Polri yang digelar di Mapolda Bali, jenderal bintang empat itu menyatakan bahwa jiwa muda anggota yang masih stabil merupakan salah satu penyebab meluasnya sebuah konflik pribadi yang melibatkan institusi.
Bahkan, kata dia, tak jarang masalah personal itu malah menyebabkan situasi politik yang berimplikasi strategis.
"Gara-gara satu orang bisa membawa situasi politik. Itu persoalan teknis tetapi implikasinya sangat strategis dan politis," katanya.
Situasi itu, kata dia, bertolak belakang dengan hubungan yang akur pada level teratas jajaran TNI dan Polri namun "tidak akur" pada tataran bawah dua institusi yang memiliki fungsi sama yakni menjaga keamanan negara tersebut.
Senada dengan Moeldoko, Kepala Polri Jenderal Sutarman mengakui pada level terbawah di dua institusi tersebut masih kerap terlibat permasalahan yang tak jarang akibat masalah personal dan sepele.
Untuk itu pihaknya menginginkan para komandan satuan di dua institusi untuk melakukan pengawasan di dalam untuk memupuk persaudaraan di antaranya dua personel.
"Komandan satuan harus bersama-sama melakukan langkah seperti pengawasan di dalam, melakukan kerja sama, olahraga, kegiatan seni, sehingga sering ketemu, dan kenal," ucapnya.(rr)

Tidak ada komentar: