Pewarta: Zubi Mahrofi
Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah dalam transaksi antarbank di
Jakarta pada Rabu pagi melemah, turun 16 poin dari posisi terakhir
kemarin menjadi Rp13.324 per dolar AS.
"Rupiah kembali bergerak melemah setelah sempat menguat terhadap
dolar AS pada hari sebelumnya," kata Kepala Riset NH Korindo Securities
Indonesia, Reza Priyambada.
Ia mengatakan sentimen negatif dari
kembali munculnya spekulasi percepatan kenaikan suku bunga The Federal
Reserve di tengah ekonomi Amerika Serikat yang terus membaik menyebabkan
nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tertekan.
"Namun demikian diharapkan pelemahan rupiah dapat terbatas menyusul
beberapa kebijakan yang diambil pemerintah dalam mengupayakan menjaga
stabilitas nilai tukar domestik," katanya.
Ia juga berharap pemerintah dapat menahan ancaman kenaikan inflasi
seiring dengan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadhan
dan Lebaran.
Inflasi tahunan hingga Mei tercatat 7,15 persen atau naik dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 6,79 persen.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta memperkirakan volatilitas
pergerakan nilai tukar rupiah masih tinggi sampai ada kesimpulan hasil
rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committe/FOMC) pekan depan.
Dia juga memperkirakan permintaan dolar AS dari pelaku pasar dalam
negeri masih tinggi di sepanjang bulan ini dan akan menjadi sentimen
negatif bagi pergerakan nilai tukar rupiah hingga akhir bulan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar