BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 03 Oktober 2011

Presiden PKS Imbau Kadernya Waspada Media Punisment

Andri Haryanto - detikNews

Jakarta - Gencarnya terpaan media terhadap para kader partai tampaknya membuat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) gerah. Guna menangkis serangan tersebut, PKS mencoba membangun benteng melalui pendidikan politik terhadap para anak kader dan simpatisannya.

Ratusan anak rata-rata usia sepuluh hingga belasan tahun tiba-tiba terhenti dari permainan yang panitia PKS Family Gathering fasilitasi. Perlahan mereka bersama para orangtuanya beranjak menuju depan panggung berukuran 12x8 meter untuk mendengarkan orasi pejabat tinggi PKS, dia adalah Presiden PKS Luthfie Hasan Ishaq.

"Yang harus diwaspadai di tengah remaja dan keluarga saat ini adalah maraknya media punishment (penghakiman oleh media)," tegas Luthfie dengan suara lantang ke arah tamu yang hadir, di Bumi Perkemahan Cibubur, Minggu (2/10).

"Hati-hati, jangan terlalu cepat percaya terhadap pemberitaan media massa yang memberitakan umi, abi, atau teman umi abi kalian," sambungnya lagi.

Kekhawatiran dari yang disampaikan sang presiden partai ini bukan tanpa alasan. Ambil contoh beberapa kader partai berurusan dengan masalah hukum dan tindakan tak terpuji. Sebut saja Misbakun yang terjepit kasus LC bodong, istri bekas Wakapolri Adang Darajatun, Nunun Nurbaeti, yang belum jelas jejaknya sejak ditetapkan tersangka oleh KPK dalam kasus suap Deputi Gubernur Senior BI, anggota Komisi V Arifinto yang tertangkap basah jepretan kamera wartawan yang tengah asyik masyuk menonton film porno di tengah rapat paripurna, dan teranyar Tamsil Linrung yang tengah diperiksa KPK terkait isu mafia anggaran di Badan Anggaran DPR RI.

"Jangan sampai pada pemberitaan yang masih tanda tanya bisa menganggu hubungan antar tetangga, keluarga, dan timbul saling tidak percaya," jelas Luthfie.

Bagi PKS menjaga mindset sebagai partai bersih dan mengandalkan soliditas antar mesin partai adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan. Dia berharap dengan PKS Family Gathering mampu merekatkan tali percaya antar kader di tengah kepungan pemberitaan yang terus menyorot kadernya.

"Tantangan utama adalah menghilangkan rasa percaya anak terhadap media. Jangan sampai ada rasa tidak percaya antara anak dan orangtua, teman, atau kader lainnya," katanya.

Dalam orasinya dia menambahkan, di partai lain bisa jadi sesuatu hal yang biasa bila ayah, ibu, anak, saudara, bahkan pembatu memilih partai yang berbeda-beda.

"Tetapi khusus untuk PKS hanya satu kata berjuang hingga titik darah penghabisan. Anak-anak harus mendapatkan pendidikan politik sejak dini," ujar Luthfie.

Tidak ada komentar: