Oleh: Ahmad Farhan Faris
INILAH.COM, Jakarta - Bahasa Indonesia saat ini mengalami
perkembangan pesat dan punya peranan penting dalam pergaulan antarbangsa
atau dunia internasional.
Bahkan, ada 45 negara dunia
di ratusan tempat yang sedang mengikuti program BIPA. Yakni, program
pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia (mendengarkan,
berbicara-poduktif dan interaktif, membaca, dan menulis) bagi penutur
asing.
"Kan ada salah satu tugas fungsi badan bahasa (Kemdikbud),
yaitu menginternasionalisasikan bahasa Indonesia. Fungsi itu terkait
dengan ikhtiar kami mengajar bahasa Indonesia pada penutur asing,” kata
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, Mahsun,
Jumat (1/10/2013).
Dia menuturkan, saat ini setidaknya ada 45
negara yang menyelenggarakan program BIPA, dengan 174 tempat pelaksanaan
yang tersebar di negara-negara tersebut.
"Paling banyak di Australia," ucap dia.
Kini,
kata Mahsun, Kemendikbud tengah menyiapkan bentuk evaluasi untuk
penutur asing yang mengikuti Program BIPA. Di samping ada materinya,
kemudian ada evaluasi.
"Materi (BIPA) ini disampaikan, berikutnya sejauh mana ketersampaiannya kan perlu ada evaluasi," ujarnya.
Di
samping itu, penutur asing yang sudah mengikuti Program BIPA akan diuji
kompetensinya. Evaluasi bagi penutur asli Bahasa Indonesia ini melalui
uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI). Maka, untuk menguji penutur
asing diperlukan piranti tes tersendiri, umumnya bisa disebut Uji
Kompetensi BIPA (UKBIPA).
Menurut dia, UKBIPA dapat ditempuh
mahasiswa asing setelah mahir berbahasa Indonesia, setidaknya setelah
satu semester belajar BIPA. Saat ini, UKBIPA masih dalam tahap
pengembangan karena akan disesuaikan dengan Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI).[yeh]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar