Jakarta (ANTARA
News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengatur jam masuk kerja
untuk pegawai negeri sipil (PNS) selama bulan suci Ramadhan 1433
Hijriyah.
Pada hari biasa, jam kerja pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi
(Pemprov) DKI dimulai dari pukul 07.30 hingga 16.00 WIB.
Namun, selama berlangsungnya puasa, jam kerja PNS Pemprov DKI akan
berkurang sebanyak 1,5 jam, dimulai masuk kerja pukul 08.00 dan pulang
15.00, kata Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Budhiastuti
kepada wartawan di Balaikota, Senin.
Aturan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan (SK) Gubernur No.
1073/2012 perihal Pengaturan Jam kerja selama Bulan Suci Ramadhan 1433
Hijriyah.
Pengaturan ini sesuai arahan keputusan bersama Kementerian Agama
dan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara supaya seluruh PNS di
Indonesia dapat bekerja dan beribadah berimbang.
"Pengaturan jam kerja selalu ada setiap tahun selama pelaksanaan
bulan puasa. Dispensasi diberikan untuk memberikan kesempatan bagi
pegawai muslim untuk menunaikan ibadah secara baik seimbang dengan
pelaksanaan tugas sebagai abdi rakyat," katanya,
Ia mengatakan, pengaturan jam kerja PNS selama bulan Ramadhan
berlaku setiap hari kerja, Senin hingga Kamis. Namun di hari Jumat, jam
pulang PNS lebih lama 30 menit yaitu pukul 15.30 WIB.
"Jam pulang kerja di hari Jumat lebih lama dari hari kerja biasa
disebabkan adanya sholat jumat yang waktunya cukup panjang. Sehingga
kami memundurkan waktu pulang kerja pada hari Jumat saja," ujarnya.
Budhiastuti mengungkapkan, meski jam kerja berubah selama bulan
puasa, namun tetap akan diimplementasikan sesuai peraturan yang
berlaku. Seperti, disesuaikan sistem absensi elektronik untuk
penghitungan besaran tunjangan kinerja daerah (TKD).
"Serta selama lima hari kerja dari Senin hingga Kamis selama bulan
puasa tidak akan ada jam istirahat seperti hari kerja biasa," ungkapnya.
Namun, Budhiastusi berharap, para pegawai tidak bermalas kerja dan memberikan pelayanan yang baik.
"Untuk satuan kerja perangkat daerah yang bersifat memberikan
pelayanan kepada warga Jakarta akan dilakukan pengaturan jam kerja
tersendiri, sehingga tidak mengganggu layanan yang diberikan kepada
warga," tuturnya.
Budhiastuti menjelaskan, SK Gubernur mengenai pengaturan jam kerja
selama bulan suci Ramadhan telah disebarkan ke seluruh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Dalam SK tersebut juga diatur mengenai pegawai yang hendak
menjalankan ibadah shalat Dzuhur akan diberikan waktu secukupnya.
"Sedangkan, waktu ibadah shalat Jumat, para pegawai diberikan waktu mulai pukul 11.30 hingga pukul 13.30," jelasnya.
Budhiastuti menegaskan para PNS diminta tetap menjaga disiplin kerja selama bulan Ramadhan.
"Bagi PNS yang bolos, mangkir dari tugas dan tanggung jawab atau
kinerja tidak baik, akan dikenakan sanksi administrasi berupa teguran
lisan, pemotongan TKD, penundaan kenaikan jabatan atau gaji hingga
pemecatan," tegasnya.
Ia menambahkan, pegawai yang kedapatan mangkir kerja, terlambat
masuk kantor, atau kinerja menurun selama bulan puasa akan dikenakan
sanksi dua kali sesuai peraturan Pemerintah (PP) No 53 tahun 2010
tentang Disiplin PNS dan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI No 38 tahun
2011 tentang Tunjangan Kinerja Daerah (TKD).
Saksi tegas di dalam PP No 53 tahun 2010 menyebutkan PNS yang
terlambat datang ke kantor, pulang lebih cepat dan tidak hadir akan
dihitung secara kumulatif selama satu tahun. Jika dalam satu tahun,
jumlah kumulatif mencapai 46 hari terlambat, pulang cepat dan tidak
hadir, maka bisa berakibat pada pemecatan sebagai PNS. (ANT306/Z002)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar