BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 10 Oktober 2011

Laporan Balik Content Provider Untuk Menakut-nakuti Konsumen

Andi Saputra - detikNews

Jakarta - Feri Kuntoro (36), korban 'pencurian' SMS konten di laporkan balik dengan pasal fitnah dan pencemaran nama baik oleh content provider PT Colibri Networks. Laporan balik PT Colibri Networks dinilai ada maksud membuat efek kejut dan jera masyarakat.

Pelaku usaha ingin menaktui-nakuti masyarakat supaya tidak melaporkan kasus ini lebih lanjut. "Produsen ingin membuat jera masyarakat supaya tidak melaporkan kasus ini ke polisi," ungkap praktisi hukum, Alexander Lay saat berbincang dengan detikcom, Senin, (10/10/2011).

Sebagaian masyarakat umumnya enggan berurusan dengan aparat kepolisian. Apalagi karena nilai kerugiannya nilainya sedikit, yaitu antara Rp 10 ribu hingga Rp 100 ribu. Dengan melapor ke polisi, maka masyarakat akan mengikuti proses yang melelahkan dan sangat panjang.

"Respon mereka berlebihan. Kalau merasa tidak melakukan ya paparkan ke masyarakat, beberkan ke Menkominfo atau lembaga lain. Bukan dengan melaporkan balik," beber Alex.

Apalagi Feri melaporkan dugaan pencurian tersebut karena memenuhi anjuran polisi yang disampaikan ke publik.

"Waktu itu, polisi bilang bahwa kasus pencurian pulsa tidak akan terungkap kalau tidak ada masyarakat yang melapor ke polisi. Lalu, tergeraklah Feri melaporkan balik. Kok, ini malah content provider melaporkan balik Feru,?" cetus Alex.

Menurut Alex, laporan Feri harusnya malah dilindungi oleh aparat. Sebab dia memenuhi anjuran polisi. Apalagi sebagai warga negara, menjadi kewajiban melaporkan ke aparat penegak hukum apabila melihat ada dugaan tindak pidana. "Apalagi yang dilaporkan oleh Feri bukan konteks pencemaran nama baik tetapi dia melaporkan kerugian yang dia alami selama ini," terang Alex.

Seperti diketahui, dalam konfrensi pers di Cafe Tee Box, Jl Wijaya, Jakarta, Jumat (7/10/2011), kuasa hukum PT Colibri Andri W Kusuma menyatakan pihaknya tidak akan melakukan upaya komunikasi untuk menjelaskan duduk permasalahan. PT Colibri juga menutup jalan damai dengan Feri Kuntoro. "Tidak (berdamai), masyarakat harus belajar dari kasus ini. Jadi jangan mengeneralisir masalah," kata Andri.

Tidak ada komentar: