Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan belasungkawa kepada keluarga mantan Menteri Sekretaris Negara Moerdiono dan telah mengirimkan karangan bunga duka cita ke kediaman mantan pejabat Orde Baru tersebut.

"Presiden turut berduka cita dan telah mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha ketika dihubungi ANTARA di Jakarta, Sabtu.

Namun, Julian menjelaskan, sampai saat ini belum ada kepastian apakah Presiden Yudhoyono akan melayat karena dikabarkan jenazah Moerdiono langsung dibawa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, untuk dimakamkan setibanya di tanah air.

Pengacara keluarga Moerdiono, Henry Yosodiningrat, membenarkan jenazah Moerdiono langsung dibawa ke TMP Kalibata tanpa disemayamkan terlebih dahulu di rumah duka.

Jenazah Moerdiono, menurut dia, diberangkatkan dari Singapura pada pukul 13.30 waktu setempat dan diperkirakan tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, pada pukul 13.00 WIB dengan pesawat Garuda Indonesia.

"Setelah tiba langsung ke Kalibata untuk dimakamkan karena waktunya sudah mepet," ujar Henry.

Moerdiono menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Gleaneagles, Singapura, pada Hari Jumat pukul 18.40 WIB setelah 17 bulan menderita komplikasi penyakit.

Pria kelahiran Banyuwangi, Jawa Timur, pada 19 Agustus 1934 itu menjabat mensesneg selama dua periode, yaitu dalam Kabinet Pembangunan V (21 Maret 1988-17 Maret 1993) dan Kabinet Pembangunan VI (17 Maret 1993-16 Maret 1998).

Sementara itu, Julian memastikan Presiden Yudhoyono pada Sabtu tidak mengagendakan pemanggilan para menteri ke kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor.

Pada Sabtu pagi, Presiden Yudhoyono dijadwalkan menjadi saksi pernikahan anak Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan di Jalan Denpasar, Jakarta Selatan.