BERBUAT BENAR ADALAH KEHARUSAN, BERBUAT TIDAK BENAR ADALAH KETIDAK HARUSAN

Senin, 10 Oktober 2011

Teten Masduki: Parpol Mesin Korupsi Paling Ganas

Jakarta - Partai politik cenderung bungkam ketika diminta membuka laporan keuangan partai. Hal ini diduga karena partai politik adalah mesin korupsi paling ganas di sebuah negara.

"Partai politik itu adalah mesin korupsi yang paling ganas. Dan ini problem terbesar bangsa kita," kata Sekjen Transparency International Indonesia (TII), Teten Masduki dalam sebuah diskusi di Kantor ICW, Jl Kalibata,
Jakarta, Senin (10/10/2011).

Teten menambahkan, dugaan ini bukan tanpa alasan. Dia melihat sumber dana politik kebanyakan didanai sumber dana korupsi, atau dana ilegal.

Ia juga yakin dalam suatu kongres atau munas yang dilakukan sebuah partai pasti didanai oleh orang kuat yang berada di balik layar. Keadaan inilah yang membuat mereka tidak berani melaporkan dan mencatatkan sumber donasi mereka pada laporan keuangan partai.

"Orang kuat ini tidak berdiri sendiri, dia gunakan kekuasaan partainya untuk melobi pebisnis dan departemen di pemerintahan. Mau tidak mau mereka harus membangun jaringan yang kuat pengusaha memiliki sumber-sumber dana," jelas Teten.

Dengan kondisi seperti ini, tidak ada gunanya Indonesia menganut sistem demokrasi yang terbuka. Karena dia yakin hal itu tidak bermanfaat dan tidak berjalan dengan baik.

Teten mengatakan, suatu parpol patut dicurigai jika tidak bersedia memberikan laporan keuangannya. Bisa saja ada ada pengelolaan yang tidak baik ataupun ada sumber pendanaan yang tidak jelas asal muasalnya.

"Kenapa mereka tidak mau memberikan laporan itu, pasti karena sumber pendanaan yang masuk dan keluar tidak tercatat dengan baik. Selain itu tidak tercatat kegiatan-kegiatan politik yang dilakukan partai tersebut," tambahnya.

Teten menyarankan, ada baiknya ke depan dibuat suatu aturan tegas pada parpol yang malas melaporkan transaksi keuangannya. Ia menyarankan, parpol yang tidak melaporkan didiskualifikasi saat pendaftaran peserta pemilu.

"Mungkin aturannya disederhanakan, kalau parpol nggak melaporkan keuangannya maka ada baiknya didiskualifikasi dari peserta pemilu," sarannya.

Tidak ada komentar: